PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengungkapkan bahwa perbankan saat ini mengalami peralihan pola layanan ke arah digital yang disebabkan oleh sejumlah akselerator.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, shifting behavior pada transaksi perbankan pertama terakselerasi oleh teknologi. Dengan semakin berkembangnya teknologi, aktivitas perbankan tidak lagi melalui fisik atau kantor cabang, tapi sudah lewat layanan digital.
“Disrupsi teknologi ini juga membentuk pola layanan hybrid. Tidak hanya melalui offline tapi online, jadi konsepnya omnichannel,” ujarnya dalam dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus di Universitas Indonesia, Selasa (11/10/2022).
Akselerator kedua adalah tumbuhnya generasi Y dan generasi Z. “Secara digital savvy berbeda dengan generasi sebelumnya,” kata Thomas. Menurutnya, generasi Y dan generasi Z membutuhkan kemudahan dan kepraktisan dalam beraktivitas termasuk mendapatkan layanan perbankan.
Akselerator ketiga, pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi telah mengubah perilaku masyarakat, mulai dari belajar, bekerja, hingga bermain menjadi serba digital. “Kemudian, timbul kebutuhan digital payment. Ini kondisi yang mesti disikapi juga oleh perbankan,” katanya.
Berkaca kepada perubahan yang terjadi, Bank Mandiri kemudian gencar mengembangkan layanan secara digital. Ada dua platform digital yang dikembangkan oleh Bank Mandiri, yakni super app Livin’ by Mandiri untuk ritel, dan super platform Kopra untuk wholesale. “Keduanya menjadi wajah digital Bank Mandiri,” ujarnya.
Melalui Livin’ by Mandiri, perseroan menawarkan sejumlah layanan komprehensif seperti pembukaan rekening, transfer, asuransi, hingga lifestyle. “Kita buka semua market player di ekosistem terkait dengan lifestyle. Jadi bisa nonton bioskop pesan tiketnya di Livin’ by Mandiri,” ujarnya.
Selain itu, memesan tiket pesawat hingga tiket kereta api bisa melalui Livin’ by Mandiri. Nasabah juga bisa berinvestasi reksadana melalui super app ini.
Bank Mandiri sendiri melaporkan bahwa transaksi Livin’ by Mandiri telah menembus 1 miliar transaksi sepanjang Januari–Agustus 2022. Jumlah ini meningkat 62 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Saat ini Livin’ by Mandiri telah mampu mengeksekusi hingga 50.000 lebih transaksi per detik. Ke depan kami proyeksi transaksinya bisa menembus 100.000 per detik,” ujar Direktur Information Technology Bank Mandiri Tim Utama, dalam siaran pers, bulan lalu (30/9/2022).
Sumber Bisnis, edit koranbumn