Kereta api di Madura sudah 40 tahun lebih tidak beroperasi. Sisa-sisa rel kereta api yang ada di pulau garam, sudah banyak yang hilang dan tertimbun tanah. Bekas stasiun juga sudah berbentuk bangunan stasiun lagi. Bahkan, bekas bangunannya juga sudah tidak tampak lagi.
Namun, pemerintah melalui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia merencanakan akan mengaktifkan kembali kereta api di Madura.
Rencana reaktivasi ini, sudah disampaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada seluruh perwakilan pemerintah di Madura pada tanggal 12 Desember 2018 lalu.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pamekasan, termasuk yang diundang dalam pemaparan rencana reaktivasi tersebut.
Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Kabupaten Pamekasan Siti Masrihati menjelaskan, informasi reaktivasi kereta api di Madura sudah terdengar sejak tahun 2017 lalu.
Bahkan, reaktivasi itu tidak hanya di Madura, namun dari Surabaya ke Bandara Juanda, di Gresik dan daerah lainnya juga masuk dalam perencanaan.
“Kalau di Madura, jalur yang akan digunakan oleh Kemenhub masih yang lama berdasarkan hasil feasibility study. Kami sudah membuat jalur kereta api baru karena hemat kami, jalur yang lama sulit untuk dimanfaatkan kembali,” ujar Siti Masrihati saat ditemui di kantornya, Kamis (24/1/2019).
Perempuan yang akrab disapa Retty ini menambahkan, jalur baru hasil kajiannya mendapat apresiasi dari Kemenhub RI dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
Bahkan, hanya Kabupaten Pamekasan yang dianggap paling serius dalam merespon reaktivasi kereta api. Tiga kabupaten lainnya belum melakukan pemetaan jalur baru.
“Kami tidak merekomendasikan jalur lama dimanfaatkan semua. Sebab akan menelan biaya besar, karena jalur lama sudah banyak yang beralih fungsi dan ditempati sebagai perumahan penduduk,” imbuh Retty.
Untuk jalur baru, Bappeda Pamekasan menyarankan agar melakukan pembebasan lahan. Resiko yang akan diambil pemerintah, lebih kecil dari biaya dan masalah sosialnya.
Reaktivasi kereta api di Madura, masuk dalam tahap ketiga dari program utama pengembangan jaringan jalur dan jaringan layanan perkeretaapian. Tahap pertama dan tahap kedua daerah Sidoarjo.
Sumber kompas/kai , edit koranbumn