PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menjalin kerja sama dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) untuk penyaluran produk pembiayaan kepemilikan rumah yang diberi nama KPR Hijrah. Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana mengatakan kerja sama tersebut dalam rangka meningkatkan portofolio pembiayaan retail, khususnya KPR Bank Muamalat.
“Kita gandeng Perumnas yang memang sudah sangat pengalaman dengan jam terbang tinggi dalam pengembangan properti secara nasional,” katanya saat seremoni penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Muamalat Tower, Rabu (19/10).
Permana mengatakan, setelah reborn dengan diakuisisi oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank Muamalat fokus untuk menyesuaikan sisi korporasi, komersial, dan konsumer. KPR merupakan portofolio yang dinilai sangat aman untuk jangka menengah hingga panjang.
Bank Muamalat menyasar segmen masyarakat berpendapatan tetap dan pembelian rumah pertama untuk KPR ini. Mulai pulihnya perekonomian nasional juga sudah disertai tren peningkatan volume KPR di semester pertama 2022.
“Kita targetkan untuk kerja sama ini minimal Rp 500 miliar hingga akhir tahun, selanjutnya kita bisa ekspansi lagi baik di proyek yang sekarang maupun lainnya,” katanya.
Direktur Pemasaran Perumnas, Tambok Setyawati mengatakan cakupan kerja sama pembiayaan KPR dengan Bank Muamalat untuk tahap pertama ini meliputi tiga proyek perumahan. Diantaranya Perumahan Semesta Parayasa Parung Panjang, Perumahan Semesta Dramaga Bogor, dan Perumahan Semesta Sentraland Driyorejo Gresik.
“Selama ini kita memang kerja sama dengan bank-bank konvensional saja, dan seiring waktu permintaan untuk KPR Syariah semakin tinggi,” kata dia.
Skema yang ditawarkan adalah pembiayaan untuk pembelian rumah tinggal dan tidak dikenakan biaya provisi. Akad yang digunakan adalah Musyarakah Mutanaqisah Ijarah Mausuf fi Dzimmah untuk rumah indent atau Musyarakah Mutanaqisah Pembelian untuk rumah siap huni.
Total proyeksi unit terbangun sejumlah 5.707 unit. Menurutnya, potensi permintaan perumahan masih cukup tinggi, khususnya untuk rumah pertama, dari kalangan muda, dengan harga menengah masih terus meningkat meski kondisi ekonomi sedang tidak stabil.
“Justru mereka menilai ini saatnya beli rumah karena inflasi terus meningkat, suku bunga akan naik,” katanya.
Maka dari itu Perumnas terus bersinergi dengan institusi keuangan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas di seluruh Indonesia, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Rumah yang ditawarkan memiliki variasi harga mulai dari Rp 150 juta.
Sumber Republika, edit koranbumn