Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan, siap mendukung Indonesia untuk menjalankan transisi energi bersih yang akan mendukung keberlanjutan lingkungan. ADB juga telah meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) untuk mengurangi ketergantungan sejumlah negara terhadap energi fosil.
“Kami sangat bangga dapat mendukung pemerintah selama dua tahun terakhir dalam upaya transisi energi ini,” kata Direktur Energy Division Department Bank Pembangunan Asia, Toru Kubo dalam Diskusi Panel III SOE International Conference dengan tema “Energy Transition and Green Development for Sustainable Growth” di Nusa Dua, Bali.
Toru menuturkan, ADB dan Pemerintah Indonesia telah mendiskusikan kerjasama transisi energi itu sejak tahun lalu. Saat itu, kata dia, ETM pun disepakati menjadi salah satu inti pembahasan G20 di bawah Presidensi Indonesia.
Namun, Toru menjelaskan, upaya mewujudkan transisi energi bukan hanya bicara tentang energi itu sendiri. Faktor pendidikan pun sangat penting dalam proses transisi energi karena akan banyak masyarakat yang terdampak dari sisi peralihan pembangkit listrik dan pasokan bahan bakar.
“Kita mendukung aspek keadilan karena sangat penting dalam transisi ini, sehingga industri yang lama tidak tertinggal ketika adanya industri baru,” ujarnya.
Melihat keseriusan pemerintah untuk melakukan transisi energi, Toru mengatakan, ADB pun sangat ingin memfasilitasi pemerintah dengan menjadikan contoh-contoh transisi energi di negara lain yang berhasil. Terutama dari sisi aspek pembiayaan dan strategi dekarbonisasi dalam jangka panjang.
Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali. Agenda itu merupakan bagian dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.