PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan kredit korporasi atau wholesale sebesar Rp 580,18 triliun per Agustus 2022. Adapun realisas ini tumbuh 8,36 persen secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan realisasi tersebut merupakan hasil dari pengembangan bisnis yang konsisten. “Sebagai bank yang memiliki karakteristik bisnis bidang korporasi, perseroan secara aktif mempertajam fokus bisnis dengan mengedepankan potensi kewilayahan dan bersinergi dengan perusahaan anak untuk menjadi competitive advantage,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (25/10/2022).
Bank Mandiri menitikberatkan optimalisasi bisnis melalui pengembangan layanan yang dapat menjangkau lebih banyak korporasi di berbagai daerah. Diharapkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih merata.“Sebagai bank dengan pangsa pasar wholesale terbesar, kami ingin mendorong pertumbuhan bisnis yang konsisten dan tentunya berkelanjutan,” ucapnya.
Melalui konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri (BMRI) pun berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa atau all-time high menjadi Rp 10.350 per lembar saham pada penutupan perdagangan saham efek Indonesia, Jumat (21/10/2022), setelah sempat menyentuh level Rp 10.450 per lembar saham pada sesi siang.
Posisi tersebut naik 47,3 persen secara tahun kalender (year-to-date/ytd) dibandingkan posisi penutupan bursa pada akhir 2021 sebesar Rp 7.025 per lembar saham.
Menurut Darmawan, kinerja harga saham BMRI yang positif juga ikut mempertegas posisi kapitalisasi pasar atau market cap Bank Mandiri sebesar Rp 483 triliun. Adapun pencapaian tersebut sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar ketiga terbesar di Indonesia.
Sumber Republika, edit koranbumn