PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 2,28 triliun per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 50,11 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,51 triliun.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan kenaikan laba bersih didorong kemampuan perseroan menjalankan inisiatif strategis sejak 2021 dan dilanjutkan pada 2022. Hal ini turut mendorong perseroan bisa mengendalikan biaya bunga simpanan dan simpanan masyarakat secara stabil.
“Transformasi BTN yang sejalan dengan transformasi dari Kementerian BUMN telah membuahkan hasil yang positif, sehingga kinerja perseroan pada kuartal III 2022 semakin baik dan akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini,” ujarnya saat konferensi pers, Kamis (27/10/2022).
Menurutnya inisiatif strategis per kuartal III 2022 antara lain peningkatan penyaluran kredit, biaya dana yang berhasil ditekan. Hal ini seiring dengan peningkatan penghimpunan dana murah, ditambah juga perseroan memperbaiki rasio kredit bermasalah yang menurun.
“Penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah berhasil membuat rasio kredit bermasalah terus membaik. NPL Gross berada pada level 3,45 persen atau lebih rendah dari sebelumnya level 3,94 persen, sedangkan NPL Nett sebesar 1,23 persen atau turun dari posisi 1,50 persen,” ucapnya.
Dari sisi dana murah, per kuartal III 2022 perseroan mampu menekan biaya dana menjadi 2,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28 persen. Hal ini mendorong aset meningkat 5,77 persen menjadi Rp 389,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 368,05 triliun.
Sumber Republika, edit koranbumn