Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan Kemhan RI mengunjungi PT DAHANA untuk mensosialisasikan pendidikan dan pelatihan untuk BUMN Industri Pertahanan. Rombongan Pusdiklat Jemenhan yang dipimpin oleh Kapusdiklat Jemenhan Brigjen TNI Dede Mulyana disambut oleh Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM DAHANA, Ahyanizzaman di Kampus DAHANA, Subang, pada Rabu, 26 Oktober 2022.
Dalam sambutannya Ahyanizzaman menyampaikan terima kasih dan kehormatannya untuk menyambut rombongan Pusdiklat Jemenhan. Menurutnya, kolaborasi antara BUMN Industri Pertahanan dengan Pusdiklat Jemenhan merupakan hal yang penting untuk mendukung kemajuan dan kemandirian Industri Pertahanan Indonesia.
“Saya mewakili manajemen mengucapkan terima kasih kepada Pusdiklat Jemenhan, ini merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk menerima kunjungan Bapak Ibu di sini. Pertemuan ini akan menjadi awal dari rangkaian kegiatan pelatihan Pusdiklat yang akan diberikan kepada seluruh anggota Indhan,” ujar Ahyanizzaman.
Ahyanizzaman juga menerangkan, DAHANA merupakan salah satu BUMN yang memiliki kinerja baik, karena bisnis DAHANA yang ditopang oleh kegiatan ekonomi yang sedang naik daun seperti batubara, pertambangan, konstruksi, kuari dan lain sebagainya. Ia juga berharap agar rangkaian kegiatan ke depan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman anggota Kemhan tentang proses bisnis BUMN Industri Pertahanan (DEFEND ID).
Sebagaimana diketahui, sejak April 2022, Presiden Joko Widodo meresmikan holding BUMN Industri Pertahanan Indonesia yang diberi nama DEFEND ID, yang dipimpin oleh PT Len Industri (Persero), dan beranggotakan PT PINDAD, PTDI, PT PAL Indonesia, dan PT DAHANA. Pendirian DEFEND ID diharapkan oleh Presiden dapat menjadi lokomotif untuk mewujudkan kemandirian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) nasional, dan mampu menjadi pemain penting dalam rantai pasok industri pertahanan global.
“Insya Allah dengan rangkaian acara ke depan, Bapak Ibu bisa lebih memahami lagi untuk dapat mensupport Industri Pertahanan kita yang memiliki cita-cita untuk menembus Top 50 dunia. Jika ada sinergi yang baik dengan kementerian Pertahanan yang termasuk konsumen utama kita, ini akan memudahkan segalanya untuk lebih lancar,” ungkap Ahyanizzaman.
Hal ini pun didukung oleh Kapusdiklat Jemenhan, ia menuturkan, program pendidikan dan pelatihan BUMN Industri Pertahanan ini dilandasi oleh diskusi dari Presiden khususnya tentang konten lokal (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) dan pemberdayaan industri pertahanan.
“Industri pertahanan harus berkembang dan besar, Pak Menhan juga menekankan agar konten lokal terus ditingkatkan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan. Untuk itu, kami dari Badiklat Jemenhan ingin mengambil peran di bidang kami yaitu membentuk personil pertahanan,” pungkas Dede Mulyana.