Tim inovasi PT Pupuk Kujang menorehkan prestasi dalam ajang International Quality & Productivity Convention (IQPC) 2022. Dalam kompetisi inovasi tingkat internasional, tim yang diberi nama Project Kendali Mutu (PKM) Saungku itu mendapat predikat excellent dari juri.
Salah satu personel tim Inovasi Saungku Pupuk Kujang, Gunes menjelaskan dalam ajang internasional ini timnya bersaing dengan 114 tim lain dari 10 negara. Dia bersyukur, karena timnya mampu meraih nilai tertinggi.
“Dalam kegiatan itu, PKM Saungku memaparkan inovasi pupuk spesifik untuk tanaman edamame. Pupuk spesifik yang kita buat berhasil meningkatkan produktivitas edamame dalam negeri. Kualitasnya pun meningkat sehingga memenuhi standar ekspor ke Jepang,” ujar Gunes dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).
Gunes menjelaskan, dalam ajang tersebut timnya menyampaikan pesan jika Pupuk Kujang terus mengembangkan pupuk spesifik untuk setiap komoditas. Dengan pupuk khusus, pemberian nutrisi tanaman bisa lebih presisi karena formulanya disesuaikan dengan kebutuhan setiap tanaman.
Maksudnya, dengan pupuk spesifik suatu tanaman bisa tumbuh lebih maksimal, karena diberikan nutrisi tanaman yang tepat, tidak berlebihan atau kekurangan sehingga membuat kualitas dan kuantitas panen lebih meningkat.
“Dengan pupuk khusus, biaya tanam bisa ditekan, karena petani cukup membeli satu jenis pupuk, tapi bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Bertani jadi lebih hemat, lebih mudah dan simpel. Dalam aplikasi pupuk petani tak perlu lagi mencampur-campur pupuk,” kata Gunes.
Sejauh ini, lanjut dia, orientasi perusahaan membuat pupuk spesifik tersebut didasari pada hasil riset, jika potensi genetik setiap tanaman akan maksimal ketika diberikan nutrisi yang tepat, tidak kekurangan dan tidak kelebihan.
Hingga saat ini, Pupuk Kujang telah membuat berbagai pupuk spesifik untuk berbagai komoditas, diantaranya, padi, jeruk, kentang, cabai, tebu dan berbagai tanaman lainnya.
Adapun dalam ajang tahunan itu, kata dia, tim PKM Saungku mengemas presentasinya menggunakan format role play cerita rakyat dari tanah Sunda.
“Kita mengambil latar kita hidup di jaman kerajaan Padjajaran untuk memperkenalkan budaya agraris di Tatar Pasundan,” ungkap Gunes.
Dia menambahkan, inovasi dan penemuan ini tidak hanya untuk kemajuan perusahaannya. Lebih dari itu, ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa, khususnya petani Indonesia. Sehingga cita-cita menjadi negara berdaulat pangan semakin cepat terwujud.
Sumber Bisnis, edit koranbumn