PT Mandiri Tunas Finance (MTF) membukukan kinerja positif dengan mencatatkan kenaikan laba bersih 214,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2022.
Direktur Sales & Distribution MTF William Francis Indra mengatakan laba bersih perusahaan mencapai Rp511,7 miliar dalam periode 9 bulan pertama 2022. Dia menyampaikan bahwa salah satu penopang terkereknya laba perusahaan karena adanya perbaikan pada pendapatan, terutama dari sisi biaya atau net credit loss (NCL) di MTF.
“Kita mulai ada perbaikan di pendapatan [margin] dan juga melakukan penghematan di sisi biaya, terutama dari sisi NCL [net credit loss] atau AR Loss, kita banyak mengalami perbaikan di tahun 2022,” ungkap William kepada Bisnis, Rabu (2/11/2022).
Net Credit Loss (NCL) adalah biaya risiko dari aktivitas pembiayaan yang dilakukan.
Di samping itu, perusahaan pembiayaan milik bank pelat merah itu juga mencatatkan pertumbuhan dari sisi pembiayaan yang mencapai Rp20,1 triliun. Nilai ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 39,7 persen secara tahunan. Demikian pula dengan aset, William mengatakan aset MTF naik 26,6 persen menjadi Rp23,1 triliun pada kuartal III/2022.
Adapun, dari sisi indikator kesehatan, rasio net performing financing (NPF) yang tercatat turun 0,49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, rasio return on equity (ROE) naik 16,8 persen secara tahunan.
William menjelaskan dengan peningkatan sinergi dengan induk perusahaan, yakni Bank Mandiri, dan pertumbuhan penjualan mobil, hal itu mendorong pertumbuhan bisnis di MTF.
“Kami melakukan aktivitas marketing bersama dengan BMRI yang pada akhirnya mendapatkan referral nasabah Bank Mandiri, baik retail maupun korporasi. Kontribusi sinergi Bank Mandiri saat ini bisa mencapai 40 persen,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn