Airbus telah menandatangani sebuah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk menjajaki perluasan kemampuan perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) untuk helikopter dan pesawat militer dari PTDI. MoU ini merupakan kelanjutan dari kesepahaman yang telah ditandatangani pada September 2022 tentang produksi aerostruktur.
Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Function Room Hall D Indo Defence Expo dan Forum 2022.
Pada MoU ini, Airbus Defence and Space serta Airbus Helicopters akan bekerja sama dengan PTDI dalam program peningkatan layanan MRO yang dapat mewujudkan operasional di PTDI menjadi lebih efisien. PTDI saat ini mendukung sejumlah armada Airbus seperti C295 dan H225M, yang dioperasikan oleh TNI dan badan pemerintah lainnya, dan merupakan produsen berlisensi dari CN235 dan pesawat militer NC212i.
Airbus akan mendukung PTDI di bidang yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya dan jadwal, serta dukungan teknis dan manajemen.
“PTDI sedang mengembangkan potensi bisnis MRO yang baru dan kami dapat mencapai kesepakatan awal ini dengan Airbus. Kami percaya bahwa kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan PTDI sebagai penyedia layanan MRO di segmen helikopter dan pesawat di seluruh wilayah Indonesia dan sekitarnya,” kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.
“Airbus sudah menjadi mitra PTDI selama empat dekade. Kami berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada PTDI untuk mendukung kesuksesan bisnisnya, lewat upaya meningkatkan kemampuan di bidang-bidang seperti MRO dan pelatihan. Airbus sangat senang dapat mendukung PTDI dalam memperluas bisnis yang berkaitan dengan MRO helikopter dan pesawat di Indonesia,” kata Dani Adriananta, Airbus Chief Representative of Indonesia.
Terdapat juga kemungkinan untuk memperluas lingkup MoU ini untuk mendukung produk Airbus lainnya seperti H145M. Lebih dari 500 unit dari varian militer H145M dioperasikan oleh pasukan militer di seluruh dunia, membuatnya menjadi helikopter ringan multiperan pilihan dari berbagai negara seperti Siprus, Jerman, Hungaria, Luksemburg, Serbia, Thailand, dan Amerika Serikat.
Kini, pemerintah Indonesia adalah salah satu pengguna utama pesawat militer Airbus – terutama pesawat angkut seperti C295. Saat ini, terdapat 11 C295 yang beroperasi bersama Angkatan Udara Indonesia dan Kepolisian Indonesia. Pada November 2021 lalu, Kementerian Pertahanan telah memesan dua unit A400M. Dengan kemampuan angkut yang besar, pesawat multiperan ini akan berperan penting dalam berbagai misi termasuk terjun payung, transportasi kargo berat, dan misi evakuasi di masa krisis. Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk pembelian empat A400M tambahan di masa depan.
Sementara itu, Airbus adalah produsen terdepan segmen helikopter di Indonesia dengan sekitar 150 helikopter aktif yang digunakan oleh lebih dari 30 operator Indonesia. Angka tersebut mencakup sepertiga dari total pasar Indonesia, yang armadanya terdiri dari helikopter bermesin tunggal, bermesin ganda, hingga yang lebih besar seperti model H225M terbaru.
Sumber Pressreleease, edit koranbumn