PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan ekspansi pasar dengan membuka kantor perwakilan di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) pada akhir bulan lalu. Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan hal ini merupakan salah satu upaya pengembangan bisnis dengan memperluas peluang kerja sama perdagangan Ammonia, Urea, NPK, dan produk lain.
“Kantor perwakilan ini merupakan upaya Pupuk Indonesia dalam mengembangkan bisnis perusahaan ke depan,” ujar Bakir saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Bakir mengatakan, kantor perwakilan ini akan menjalankan beberapa peran, seperti memastikan komunikasi yang lancar dan handal dengan pemasok dan mitra, melakukan upaya pemasaran internasional untuk perdagangan ekspor, mempermudah akses pembelian bahan baku, khususnya bahan baku NPK, serta akses kepada perusahaan teknologi dan manufacturing yang pada umumnya mempunyai kantor di UAE dan ke depannya untuk mendukung bisnis trading Pupuk Indonesia.
Dengan membuka kantor perwakilan di Dubai, Bakir berharap kinerja perusahaan bisa semakin optimal melalui produk-produk potensial, tidak hanya amoniak dan urea, melainkan beragam jenis produk lain seperti NPK/NPS, dan atau ZK yang diekspor ke sejumlah negara di Asia hingga Amerika.
“Khusus dengan UAE, kami juga banyak melakukan pembelian sulfur, yang banyak diproduksi oleh UAE dan diperlukan untuk pembuatan asam sulfat,” lanjut Bakir.
Bakir menyebut pemilihan Dubai tak lepas dari reputasi sebagai salah satu kota terbaik di dunia untuk kemudahan berbisnis. Bakir menilai lokasi Dubai sangat strategis lantaran berada di antara negara-negara Eropa seperti Rusia, Belarusia, negara Afrika, seperti Maroko, Mesir dan negara Asia, seperti Yordania, India dan China.
“Melalui ekspansi ini, Pupuk Indonesia berharap dapat lebih memperluas bisnis trading-nya serta memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya,” ucap Bakir.
Bakir mengatakan ekspansi ini juga selaras dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar Pupuk Indonesia semakin go global. Bakir menilai ekspansi ini kian mendekatkan diri pada pasar dan juga mencari peluang-peluang bisnis lain, khususnya di bidang trading komoditas, meningkatkan efisiensi biaya serta menambah EBITDA uplift melalui pengembangan bisnis dengan memperbanyak penjualan melalui secara Cost and Freight (CFR) dan atau Cost Insurance Freight (CIF).
“Hal ini dapat dilakukan karena Dubai merupakan salah satu hub (penghubung) dari perusahaan-perusahaan logistik terkemuka dunia,” sambung Bakir.
Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen ammonia dan urea terbesar di Asia, ucap Bakir, telah berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam memproduksi dan mengekspor ammonia dan urea dengan dukungan fasilitas yang lengkap dan kualitas produk yang baik.
Bakir mengatakan volume ekspor urea Pupuk Indonesia pada 2021 mencapai sekitar dua juta ton, sedangkan ekspor ammonia mencapai 715 ribu ton. Tidak hanya urea, Pupuk Indonesia memiliki beragam jenis produk seperti NPK/NPS, dan/atau ZK yang juga diekspor ke sejumlah negara.
“Ke depannya, kantor perwakilan di Dubai ini kami targetkan dapat di-scale up menjadi trading company yang dapat memberikan EBITDA uplift kepada Pupuk Indonesia Group,” kata Bakir.
Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury, menyatakan Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk terbesar di Asia memainkan peran penting dalam perdagangan pupuk dunia. Pahala berharap keberadaan meresmikan kantor perwakilan Pupuk Indonesia di Dubai International Financial Center (DIFC) dapat lebih memperluas bisnis trading serta memperoleh akses yang lebih luas terhadap bahan baku dan pengembangan industri lainnya.
“Pada 2022, Pupuk Indonesia diprediksi akan meraih nilai pendapatan sebesar 6 miliar dolar AS atau meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir,” ujar Pahala.
Pahala juga menyebutkan pembukaan kantor perwakilan di Dubai merupakan langkah yang sangat strategis karena ada tiga inisiatif yang dikembangkan Pupuk Indonesia ke depan. Pertama, memastikan bahwa mereka memiliki keunggulan operasional, termasuk efisiensi rantai pasok. Kedua terkait ketahanan dan optimalisasi pangan, yang mana pupuk menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan untuk memiliki ketahanan pangan yang lebih baik.
“Ketiga, kami juga percaya Pupuk Indonesia juga dapat menjadi salah satu produsen produk-produk yang terkait dengan green and circular economy, seperti melalui green ammonia, green hydrogen, atau dalam jangka menengah termasuk blue ammonia dan blue hydrogen,” ucap Pahala.
Turut hadir dalam peluncuran tersebut Konsul Jenderal Indonesia di Dubai, Kartika Candra Negara, yang menyoroti eratnya hubungan Indonesia dan UEA. Kartika menyampaikan peluncuran ini sangat tepat waktu.
“Karena kita telah melihat selama tiga tahun hingga lima tahun terakhir, hubungan antara Indonesia dan UEA terus meningkat secara eksponensial. Kita bisa melihat bagaimana hubungan perdagangan, investasi, sektor lain, people to people contact, dan hubungan budaya terus meningkat,” ujar Candra.
Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) memang sudah sepantasnya memiliki kantor perwakilan di pusat dagang dunia seperti Dubai. Menurut Toto, kantor perwakilan ini bisa berfungsi sebagai marketing and procurement representative di tahap awal dan ke depannya bisa berkembang menjadi Trading House bagi PIHC.
“Hal ini lumrah juga seperti yang sudah dikembangkan para pesaing fertilizer global lainnya seperti Sinofert dari Cina,” ucap Toto.
Toto menyebut trading house ini dapat berfungsi sebagai pengimpor saat kondisi domestik Indonesia kekurangan pasokan. Sementara pada saat produksi lokal mengalami surplus, lanjut Toto, trading house bisa difungsikan sebagai agen untuk mencari pasar ekspor.
“Keberadaan kantor perwakilan ini juga penting buat memastikan bahwa terdapat jaminan pasokan atas beberapa komoditi bahan baku impor yang dibutuhkan PIHC seperti phospat yg cukup melimpah di kawasan timur tengah dan Eropa timur,” kata Toto.
Sumber Republika, edit koranbumn