PT PLN (Persero) terus melakukan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dalam operasional perusahaannya. Salah satu bentuk kontribusi nyatanya, PLN menggandeng WWF Indonesia melakukan program konservasi penyu hijau di Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Taman Pesisir Paloh di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Sepanjang 63 km garis pantai yang membentang dari Tanjung Belimbing hingga Tanjung Dato’, Kecamatan Paloh adalah habitat terbesar kedua bagi penyu hijau (Chelonia mydas) di Indonesia. Sebanyak kurang lebih 3700 penyu mendarat di pantai ini setiap tahunnya. Namun, dengan tingkat perburuan penyu yang tinggi, ditambah dengan abrasi pantai dan kerusakan terumbu karang turut mengancam ekosistem dan habitat penyu hijau ini.
Oleh karena itu, PLN bersama WWF Indonesia melakukan program konservasi penyu hijau di wilayah tersebut. Secara simbolis, bantuan diserahkan langsung dari PLN kepada Kelompok Masyarakat (POKMAS) Wahana Bahari Paloh.
Bantuan konservasi penyu meliputi 1 unit motor patroli pantai untuk mendukung operasional pemantauan dan pengawasan pantai peneluran penyu, pembuatan dapur umum di camping ground untuk mendukung pengembangan pariwisata edukasi alam dan penyu dan bantuan 20 log sarang lebah kelulut untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam POKMAS Wahana Bahari Paloh.
Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Imam Musthofa Zainuddin mengapresasi bantuan yang diberikan PLN untuk Taman Pesisir Paloh. Ia mengatakan WWF Indonesia menyambut baik kerja sama yang dilakukan bersama dengan PLN UIP KLB melalui program TJSL/CSR Program PLN Peduli perlindungan penyu. Dengan fokus utama mendorong kemandirian kelompok untuk terlibat aktif didalam pengelolaan dan pemanfaatan KKP3K TP Paloh dengan mengintegrasikan wisata, konservasi penyu, partisipasi masyarakat. Semoga hal ini dapat memberi dampak untuk kebaikan ekosistem Taman Pesisir Paloh.
“Di sini kami dan POKMAS Wahana Bahari Paloh juga hadir untuk berperan melindungi penyu dan meningkatkan kesadaran publik untuk menjaga dan melestarikan ekosistem di sekitar area Konservasi ini. Dengan adanya fasilitas dari PLN ini, akan sangat membantu sekali terutama meningkatkan daya tarik wisata,” ujar Imam.
“PLN secara korporasi terus berkomitmen untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, salah satunya mendukung upaya konservasi yang selama ini telah dilakukan WWF Indonesia. Melihat penyu hijau yang saat ini berstatus rentan kepunahan, kami terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan salah satu spesies penyu yang ada di Taman Pesisir Paloh ini,” jelas Manager Perizinan dan Komunikasi PLN Kalbar, Ade Putera Hasian.
Ade menambahkan, di tahun ini PLN juga memberikan dukungan dalam penilaian performa pengelolaan KKP3K Taman Pesisir Paloh melalui metodologi EVIKA (Evaluasi Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi) dan mendukung pelaksanaan aksi bersih pantai yang secara berkala dilakukan bersama dengan PFON (Plastic Free Ocean Network).
“Kami berharap bantuan dari PLN ini dapat turut meningkatkan keterlibatan aktif masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dan melestarikan habitat penyu hijau di Paloh,” kata Ade.