Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan perapihan dana pensiun BUMN pada 2023. Dalam catatannya, terdapat 65 persen dana pensiun BUMN yang membutuhkan perhatian khusus.
Dia menerangkan hasil dari studi banding dengan BUMN di Singapura dan Kanada, salah satu yang perlu diperbaiki yakni dana pensiun di BUMN.
“Perbaikan dana pensiun BUMN, concern jangan sampai terjadi lagi seperti pembukaan kasus Jiwasraya dan Asabri, di dana pensiun bumn, jika tidak dirapikan,” jelasnya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Senin (5/12/2022).
Dia menegaskan masing-masing BUMN diperbolehkan memiliki dana pensiunnya sendiri. Di pendataan awal Erick, terdapat 35 persen dana pensiun yang sehat, tetapi ada 65 persen butuh perhatian khusus.
“Kami perbaiki jangan sampai pensiunan pegawai BUMN jadi masalah ke depan, jangan sampai aset BUMN yang tadi di sana hilang dan tidak dimaksimalkan,” terangnya.
Saat ini, masing-masing perusahaan BUMN mengelola dana pensiunnya masing-masing dan dikelola oleh pensiunan. Dia menegaskan ingin dapat kepastian pensiunan ini dengan pengelolaan yang profesional. Dengan begitu, kasus Jiwasraya dan Asabri terkait penyelewengan penempatan investasi tidak berulang.
“Kami konsolidasi seluruh direksi, kalau ada temuan lain-lain akan tindak keras seperti Jiwasraya dan Asabri. [Dapen BUMN] potensi luar biasa, mumpung ada waktu, benchmarking dengan Singapura dan Kanada, ini didorong semua, sehingga menjadi highlight pada 2023 mendatang,” tambah Erick.
Sumber Bisnis, edit koranbumn