Bagian Pengembangan Bisnis Divisi Perencanaan dan Pengawasan PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) melakukan site visit ke lokasi yang memiliki potensi untuk dijadikan pengembangan kawasan.
Lokasi yang dikunjungi pada 20 – 25 Januari 2019 adalah Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng dan Kawasan Bantaeng Industrial Park di Sulawesi Selatan. Tim KBN yang diturunkan adalah Anom Wibisono, Dody Wiryawan, dan M. Ersham.
Pada saat bersamaan, tim lainnya mengunjungi Kawasan Kuala Tanjung – Kab. Batu Bara dan Kawasan Sei Mangkei – Kab. Simalungun di Provinsi Sumatera Utara. Tim kedua ini beranggotakan Lussi Erniawati (Kepala Divisi Perencanaan dan Pengawasan KBN) Rachmat Vidyajaya, dan M. Yunus. Sebelumnya, tim KBN juga telah meninjau calon lahan untuk kawasan industri di Kabupaten Batang, Rembang dan Kebumen (Jawa Tengah).
Kepala Bagian Pengembangan Bisnis Divisi Perencanaan dan Pengawasan PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Anom Wibisino menjelaskan, site visit ini merupakan tindak lanjut dari memorandum of cooperation (MOC) antara KBN dengan CMRA yang mewakili para anggotanya untuk menfasilitasi investasi terkait pembuatan kawasan industri.
Investor dari Tiongkok yang tergabung dalam CMRA membutuhkan lahan kawasan industri yang direncanakan untuk manufaktur tembaga, aluminum dan nonferrous metals lainnya dengan konsep green and environmentally friendly. CMRA menyatakan bahwa kawasan industri tersebut akan merupakan kawasan industri nonferrous metals terbesar dan pertama di Asia Tenggara.
“Nilai investasi yang akan dibawa oleh CMRA ini sebesar RMB 20 miliar atau sekitar Rp 42,2 trilliun. Lahan yang dibutuhkan seluas 1.000 ha,” jelas Anom Wibisono.
KBN percaya bahwa kerjasama ini akan menghasilkan suatu investasi yang sangat berguna untuk menaikkan perekonomian Indonesia umumnya, dan wilayah terpilih khususnya, dan diyakini bahwa investasi ini akan sangat berguna untuk meningkatkan kemajuan ekonomi wilayah tersebut, dan meningkatkan nilai sumberdaya manusia.
Sebab, investasi ini akan melibatkan tenaga kerja lokal dalam pembangunan kawasan, dan juga sebagai sumber daya manusia apabila kawasan tersebut sudah beroperasi, dan untuk KBN, sebagai BUMN akan mendapatkan manfaat yang besar secara ekonomi.
“Sebagai hasil tindaklanjut kunjungan kami ke Pemerintah Daerah Takalar, akan diadakan penandatanganan MoU kerjasama dalam waktu dekat. Kami juga bekerjasama dengan konsultan menyusun proposal yang harus selesai sebelum Akhir Januari 2019, untuk diajukan kepada CMRA,” jelas Anom Wibisono. (*)
Sumber KBN edit koranbumn