Pemerintah menyiapkan dua lintasan baru untuk penyeberangan Jawa-Sumatra saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Dua lintasan tersebut yakni Lintas penyeberangan Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Indah Kiat di Cilegon menuju Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan bahwa pengoperasian pelabuhan di luar kelolaan perseroan guna menjadi alternatif bagi penyeberangan lintas Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Bandar Lampung.
“Ini bukan kontingensi melainkan sesuatu yang sudah di-set dari awal yaitu akan ada pelabuhan tambahan yang ini akan dikelola oleh Kemenhub yaitu dengan adanya lintas Ciwandan–Panjang milik Pelindo, dan ada alternatif dengan Indah Kiat–Panjang,” terangnya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Rabu (14/12/2022).
Rencana pengoperasian pelabuhan di luar Merak–Bakauheni untuk penyeberangan Jawa–Sumatra saat periode libur panjang mengemuka setelah libur Idulfitri tahun ini.
Di sisi lain, Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Indah Kiat, dan Pelabuhan Panjang juga sudah dioperasikan saat mudik Lebaran 2022 guna meringankan beban Merak–Bakauheni.
Pada libur akhir tahun ini, ASDP memperkirakan jumlah kendaraan yang akan menggunakan angkutan penyeberangan tumbuh 35 persen dibandingkan dengan 2021. Puncak pergerakan masyarakat pada angkutan penyeberangan diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2022, 30-31 Desember 2022, dan 1-2 Januari 2023.
Oleh sebab itu, Ira menyebut terdapat sejumlah hal yang akan ditempuh perseroan untuk memastikan kelancaran operasi Nataru. Pertama, perbaikan kapasitas pelabuhan sejak awal dengan adanya pengoperasian selain pelabuhan utama.
Kedua, peningkatan kapasitas Pelabuhan Bakauheni agar kapal-kapal berukuran besar bisa masuk pelabuhan. Ketiga, pemanfaatan angkutan kereta api menuju Pelabuhan Merak guna meningkatkan kapasitas area parkir dalam pelabuhan.
Keempat, perluasan akses masuk ke dermaga eksekutif Pelabuhan Merak. Kelima, kesiapan kapal berukuran besar dengan kinerja yang lebih baik.
Di sisi lain, Ira menjelaskan bahwa kapasitas kendaraan yang bisa ditampung setiap harinya di pelabuhan utama yaitu 16.300 kendaraan di Merak, dan 16.800 kendaraan di Bakauheni.
Berdasarkan prediksi analisis rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan atau volume per capacity ratio (VC ratio), lalu lintas di Merak dan Bakauheni pada kondisi normal maupun padat bisa berada di angka 0,42 (rendah).
Artinya, semakin rendah indeks VC ratio, maka lalu lintas semakin lengang atau kendaraan bisa bergerak.
Untuk mengimbangi kepadatan, ASDP akan menambah jumlah perjalanan (trip) dan mengoperasikan kapal-kapal dengan ukuran yang lebih besar.
“Angka [di bawah 0,85] cukup bisa diterima, dalam artian kalau pun ada antrean maka tidak mandek dan bisa tetap berjalan,” ujar Ira.
Secara total, ASDP mencatat terdapat 56 dermaga dan 227 kapal yang siap beroperasi untuk libur Nataru.
Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR Lasarus mengingatkan bahwa titik kepadatan masyarakat saat periode libur panjang sudah tidak hanya terpusat pada jalan raya. Oleh karena itu, dia mendorong agar ada pengawasan yang ketat di pelabuhan khususnya lintasan Merak–Bakauheni.
“Kami mengingatkan bahwa ada perubahan letak amcet. Lebaran kemarin, semua orang tidak menduga bahwa di penyeberangan Merak–Bakauheni bisa begitu crowded-nya. Di rapat juga tidak pernah dibicarakan,” terangnya di Gedung DPR, Selasa (13/12/2022)
Sumber Bisnis, edit koranbumn