PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) optimistis ekspor Crude Palm Oil (CPO) tetap tinggi meski krisis global menerpa.
“Sampai hari ini penjualan masih baik-baik saja. Tidak ada masalah. Karena CPO kan (kebutuhan) primer juga,” kata Humas PTPN IV Chairul Ichlas, Rabu (14/12/2022).
Kemudian Chairul juga menilai bahwa salah satu faktor tetap tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia, termasuk juga negara yang bekerja sama dalam hal ekspor seperti Tiongkok dan India, adalah karena konsumsi akan minyak goreng, sabun dan produk yang mengandalkan CPO masih cenderung tinggi.
“Mau inflasi seperti apa (pun), produksi CPO kita, Indonesia, yang terbesar di dunia ya, harga pun masih tinggi. Jadi bagus juga untuk APBN,” ujarnya.
Selain itu Chairul juga menambahkan tingginya harga CPO juga dipengaruhi oleh pandemi. Menurutnya pada masa pandemi Covid-19 permintaan akan CPO meningkat pesat, sehingga bahkan sempat terjadi kelangkaan minyak goreng di dalam negeri.
Ia juga menambahkan bahwa selain CPO, jenis komoditas yang diekspor oleh PTPN IV antara lain minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO), hasil samping dari pengolahan inti kelapa sawit atau Palm Kernel Meal (PKM), dan juga teh.
Sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Sumut Naslindo Sirait mengatakan ekspor merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Di samping itu ia mengatakan bahwa komoditas unggulan Sumatera Utara (Sumut) antara lain adalah CPO, Karet dan Kopi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn