Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan sebagai pengelola pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro (UMi) menargetkan dapat menambah 2,2 juta debitur baru pada 2023.
Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah Ririn Kadariyah menjelaskan bahwa kendati 2023 diyakini akan kembali menjadi tahun penuh tantangan, pihaknya optimistis UMi memiliki peluang untuk terus tumbuh.
Hal itu seiring dengan indikator ekonomi Indonesia yang hingga saat ini masih menunjukkan sinyal positif sehingga pemulihan ekonomi nasional masih berada di jalur yang tepat.
“Oleh karena itu, kami percaya dapat mendapatkan hingga 2,2 juta debitur baru,” ujar Ririn, Jumat (16/12/2022).
Target jumlah nasabah baru tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan target debitur baru pada 2022 sebanyak 2 juta pelaku usaha. Dengan total penambahan debitur baru tersebut, Ririn juga mengungkapkan bahwa PIP berpotensi membulatkan nilai penyaluran pembiayaan terhadap pelaku UMi hingga akhir 2023 sebesar Rp30 triliun.
Sebagai informasi, sejak pertama kali dibentuk hingga November 2022, PIP telah berhasil menyalurkan pembiayaan bagi pelaku UMi hingga Rp24 triliun untuk melayani 6,8 juta usaha melalui sekitar 60 mitra penyalur.
Guna mencapai target tersebut, PIP akan terus berupaya untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk menyalurkan pembiayaan UMi kepada para pelaku usaha ultra mikro.
Ririn menegaskan bahwa PIP juga berkomitmen untuk terus mengenalkan produk UMKM, khususnya usaha ultra mikro, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing serta kemampuan UMKM hingga dapat naik kelas.
Dalam waktu dekat, produk hasil usaha UMi dapat ikut dipamerkan di Gedung Sarinah, yang lebih dikenal sebagai wadah industri kreatif tanah air dengan menampilkan karya-karya terbaik Indonesia.
Ririn juga mengungkapkan akan melanjutkan strategi kolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong pelaku usaha ultra mikro dan UMKM naik kelas pada 2023. Salah satunya dengan perusahan rintisan di sektor pertanian, agar pembiayaan dapat menjangkau lebih banyak calon debitur.
Ke depan, PIP juga akan terus mendorong perluasan kerjasama pendampingan dengan banyak kementerian/lembaga, penyalur, serta swasta untuk memperluas dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha.
“Kami menyadari bahwa pinjaman [kredit UMi] saja tidak cukup. Mereka juga membutuhkan bimbingan dan pendampingan. Kami ingin program pendampingan untuk UMi bisa lebih baik,” ujar Ririn.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan pentingnya pendampingan, di samping akses pembiayaan, untuk mendorong pelaku UMi berkembang dan naik kelas.
Menkeu menilai pemberdayaan pelaku usaha, terutama UMi, tidak cukup hanya melalui bantuan pembiayaan, tetapi juga harus dengan pendampingan yang baik.
“Banyak pelaku usaha itu mengaku peranan pendampingan itu sangat penting, karena pelaku usaha kecil itu buka usaha sebagai alat survival. Jadi, dari segi visi, pengalaman, dan ilmu itu terbatas karena tiap hari yang dipikirkan hanya untuk bertahan hidup,” ujar Sri Mulyani dalam acara Festival UMi di Pos Bloc, Kamis (15/12/2022).
SUmber Bisnis, edit koranbumn