PT Boma Bisma Indra (Persero) tahun ini menargetkan bisa merealisasikan penjualan hingga Rp510 miliar seiring dengan adanya potensi pasar ekspor yang terbuka lebar.
Direktur Utama BBI Rahman Sadikin mengatakan target penjualan tersebut meningkat dibandingkan capaian tahun lalu yang hanya Rp350 miliar.
“Untuk mencapai target tersebut, kami akan genjot penjualan produk power plant equipment yang potensinya cukup besar, termasuk untuk pasar luar negeri,” katanya di sela-sela acara ekspor condenser BBI ke Argentina, Selasa (29/1/2019).
Dia menjelaskan untuk produk condenser, hingga saat ini BBI telah mengekspor ke sejumlah negara, di antaranya ada 12 negara di Asia, 2 negara Eropa, 7 negara di Amerika, 5 proyek di Australia dan 1 negara di Afrika.
“Tahun lalu kami sudah memproduksi 65 unit condenser, yang 51 unit di antaranya untuk pasar ekspor dan sisanya untuk pasar domestik,” imbuhnya.
Adapun khusus pasar ekspor ke Argentina, BBI telah mendapatkan kontrak produksi dari perusahaan asing General Electric (Switzerland) GmbH. Dari kontrak tersebut, BBI memproduksi 1 unit condenser dan 1 unit Admospheric Drain Vessel (ADV) untuk kebutuhan pembangkit listrik El Bracho Argentina.
Produksi condenser pesanan Argentina ini membutuhkan waktu sekitar 10 bulan, dan produksi ADV membutuhkan waktu 6 bulan.
Rahman menambahkan, melihat potensi ekspor yang cukup bagus, tahun ini BBI juga sedang menjajaki pasar produk condenser di Italia dan perluasan pasar Thailand.
GM Divisi Mesin dan Peralatan Industri BBI, Bambang Riboet Nusantara menambahkan, meski peluang ekspor sangat besar, tapi perseroan tidak meninggalkan pasar domestik, terutama untuk kebutuhan pembangkit listrik menyusul adanya program pemerintah 35.000 MW.
“Kami selama ini sudah mampu memproduksi berbagai komponen listrik, dan juga boiler dan vesel. Dan produk-produk komponen listrik ini juga dibutuhan di Indonesia,” imbuhnya.
Bambang menambahkan, BBI sebelumnya juga telah menggarap condenser untuk Jawa-2 Project dengan kapasitas 1 x 800 MW dan condenser untuk Muara Karang Project berkapasitas 1 x 500 MW pesanan dari Mitsubishi Hitachi Power System Jepang.
Condenser yang diproduksi tersebut memiliki kapasitas 60 MW – 1000 MW dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sekitar 45%.
Sumber Bisnis, edit koranbumn