Pertamina sebagai salah satu perusahaan milik negara turut mendukung Kementerian BUMN dalam mengembangkan ekosistem dan talenta digital. Untuk itu, Pertamina berpartisipasi dalam penyelenggaraan Indonesia Metaverse Show (IMS) 2023 yang diselenggarakan oleh Forum Digital BUMN (Fordigi) di Smart Auditorium, Telkom Landmark Tower Jakarta, pada Rabu, 18 Januari 2023.
Ketua Umum Fordigi, M. Fajrin Rasyid mengatakan, acara tersebut bertujuan untuk mengajak berbagai elemen dari perusahan swasta serta mahasiswa untuk mengeksplorasi teknologi digital terbaru.
“Diharapkan dalam kesempatan ini kita dapat mempelajari teknologi ini (metaverse) dan mengeksplor potensi kerja sama bisnis dan yang lainya terkait dengan teknologi,” kata Fajrin.
Ia menyebut sekitar 400 perusahaan turut berpartisipasi dalam acara ini. Selain itu, ada ribuan mahasiswa dari berbagai kampus juga turut menghadiri acara IMS 2023 ini.
“Semoga acara ini dapat mendukung perkembangan teknologi digital yang dapat diimplementasikan ke berbagai kegiatan bisnis,” kata Fajrin.
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia BUMN, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata. “Saya mengharapkan agar generasi muda bisa menjadi pelaku UMKM berbasis teknologi serta agar dunia meta dapat juga digunakan oleh para pelaku UMKM untuk bersaing di dunia internasional,” tandas Tedi.
Menyikapi hal itu, Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengatakan Pertamina sudah melibatkan peran metaverse itu sendiri ke dalam proses bisnisnya.
“Pertamina ini sudah siap dan maju, anak-anak muda atau talenta-talenta Pertamina ini sudah siap. Mereka sudah banyak menggunakan metaverse dalam aktivitas proses bisnis di Pertamina,” kata Dedi.
Ia melanjutkan, sebagai contohnya, Pertamina sudah menggunakan metaverse untuk pelatihan HSSE Training. “Orang gak harus nyebur ke laut untuk mengetahui bagaimana rasanya nyebur ke laut. Ini yang pertama kami kembangkan, secara secure lebih terjamin,” kata Dedi.
“Kami akan membantu untuk menghitung carbon credit perusahaan BUMN lainnya sebagai credit point mereka dengan menggunakan teknologi metaverse. Ini sangat bermanfaat dan menjadi sesuatu yang baru serta membantu proses bisnis Pertamina ke depannya untuk mencapai credit rating dalam carbon capture,” tutur Dedi