Perusahaan pembiayaan pelat merah PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan kenaikan laba hingga tiga kali lipat menjadi sebesar Rp750,21 miliar sepanjang 2022.
Merujuk laporan keuangan perusahaan, perolehan laba Mandiri Tunas Finance melonjak signifikan sebesar 205,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan posisi 2021 yang mencapai Rp245,89 miliar.
Corporate Secretary Division Head Mandiri Tunas Finance Arif Reza Fahlepi menyampaikan bahwa melesatnya pencapaian perusahaan tak lepas dari beberapa strategi yang telah dilakukan, di antaranya optimalisasi bisnis captive market melalui peningkatan kolaborasi Mandiri Group hingga optimalisasi database.
“Kenaikan laba 3 kali lipat berasal dari optimalisasi bisnis captive market melalui improvement model kolaborasi, akselerasi bisnis berbasis dealership, serta diversifikasi bisnis dan optimalisasi database,” kata Arif
Anak usaha bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) itu akan terus menjaga kualitas pembiayaan dan meningkatkan lending dari mitra bisnis MTF, serta menjaga soliditas di internal perusahaan. Sejalan dengan pertumbuhan laba, lending Mandiri Tunas Finance juga menjadi sebesar Rp27,8 triliun.
Arif optimistis Mandiri Tunas Finance dapat menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berangsur kembali pulih pasca pandemi.
“Pertumbuhan di tahun ini kami optimis dapat lebih baik lagi seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang berangsur bangkit kembali pasca pandemi lalu. Kami targetkan pertumbuhan untuk lending Rp30 triliun,” ungkapnya.
Direktur Utama Mandiri Tunas Finance Pinohadi G Sumardi mengatakan pertumbuhan juga terjadi pada kualitas kredit yang terjaga dengan non-performing loan (NPL) berada di angka 0,71 persen pada 2022.
“Kita optimis menyongsong tahun 2023, siap menghadapi tantangan serta berkompetisi pada dunia industri pembiayaan serta mewujudkan mimpi menjadi Perusahaan Pembiayaan No. 1 di Indonesia,” kata Pinohadi.
Selain itu, total pendapatan yang berhasil diraih MTF mengalami kenaikan sebesar 18 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun, rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) perusahaan juga menjadi semakin baik, yaitu masing-masing sebesar 4,50 persen dan 28,14 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn