PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mempertimbangkan masuk lelang ulang proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci berkat kucuran capex yang besar.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan pihaknya sedang dalam tahap peninjauan ulang kelayakan investasi proyek Tol Getaci. PTPP mempertimbangkan keikutsertaan sesuai dengan strategi di 2023.
“Kami masih mempertimbangkan keikutsertaan PTPP di tender ulang tersebut sesuai dengan strategi perusahaan tahun ini yang akan lebih prudent dalam lini bisnis investasi,” ujar Bakhtiyar kepada Bisnis, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut, Bakhtiyar menyebut PTPP akan lebih fokus untuk melanjutkan investasi yang sudah berjalan sejak tahun lalu khususnya Tol Semarang-Demak. Ia menyebut perseroan menargetkan proyek tersebut dapat beroperasi tahun ini.
Dia juga menyebut PTPP belum akan berpartisipasi dalam proses tender proyek Tol Demak-Tuban karena masih fokus pada Tol Semarang-Demak. Selain itu, PTPP akan fokus melakukan streamlining atau perampingan bisnis pada proyek yang ada.
“PP masih fokus dalam peningkatan kinerja Tol Semarang-demak serta streamlining portofolio yang ada, sehingga belum bisa ikut berpartisipasi dalam tender tersebut [Demak-Tuban],” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pembangunan Tol Demak-Tuban akan berdampak positif bagi PTPP. Hal ini lantaran dapat meningkatkan proyeksi lalu lintas Tol Semarang-Demak, menghubungkan kota-kota industri, dan meningkatkan konektivitas pada bagian utara Pulau Jawa.
Proyek Tol Semarang-Demak dinaungi oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT PP Semarang-Demak (PPSD) yang merupakan anak usaha PTPP bidang pengembangan dan pengelolaan jalan tol. PTPP juga berperan sebagai kontraktor untuk Tol Semarang-Demak Seksi 2 (KM 448+994 – KM 465+000) ruas Sayung – Demak sepanjang 16,31 kilometer.
Mengenai streamlining portofolio, berdasarkan data perusahaan per Oktober 2022, PTPP memiliki rencana divestasi jangka panjang dalam kurun waktu 2022 sampai 2024. Beberapa diantaranya adalah Tol Semarang-Demak dengan kepemilikan saham 75 persen, Tol Serang-Panimbang 15,64 persen, dan Tol Manado-Bitung 15 persen, dan Tol Depok-Antasari 9,10 persen.
Kemudian aset diluar Tol adalah sistem penyedia air minum (SPAM) Kota Pekanbaru dengan kepemilikan saham 85 persen, SPAM Gresik 75 persen, dan rencana pengolahan air Pekanbaru-Kampar 70 persen.
Sebelumnya, dalam lelang proyek pembangunan tol Getaci, konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), dan PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group keluar sebagai pemenang.
Konsorsium itu tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham JSMR 32,5 persen, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38 persen, Jasa Sarana 0,75 persen, WSKT 20 persen, PTPP 10 persen, dan WIKA 10 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn