PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau induk holding perkebunan menargetkan PTPN II sebagai produsen utama gula sekaligus memenuhi kebutuhan bahan bakar dari etanol.
Direktur Utama Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani optimistis PTPN II mampu meningkatkan produksi gula yang akan menjadi bagian dari upaya menuju swasembada gula nasional seperti yang telah dicanangkan.
Saat ini, dari hasil uji lapangan, PTPN II mampu menghasilkan 90 ton tebu per hektare dengan rendemen yang cukup bagus, yakni di angka 7.
“Dengan kondisi cuaca yang cukup baik, saat ini saya yakin dan kita semua optimis PTPN II akan mampu meningkatkan produksi gula mencapai angka 40.000 ton tahun ini,” ujarnya dalam keterangan, Senin (13/2/2023).
Pada 2022, Helvetia menjadi kebun terbaik dengan hasil panen tebu mencapai 77,16 ton per hektare. Jika cuaca mendukung seperti saat ini, ditargetkan tahun ini capaian panen bisa meningkat ke angka 90 ton per hektare dengan rendemen 7.
Sebagai perusahaan perkebunan negara yang memiliki dua pabrik gula, di Sei Semayang dan Kwala Madu, PTPN 2 terus berpacu untuk bisa meningkatkan produksi.
Di sisi lain, PTPN 2 berusaha memenuhi kebutuhan mencapai target secara maksimal, termasuk memadukan tenaga tebang manual (pekerja) yang didatangkan dari pulau Jawa dan Lampung, dengan alat mekanis CH (Chain Harvester).
“Dengan beroperasinya 4 unit CH yang dimiliki PTPN 2, tidak saja pemanenan bisa lebih cepat tetapi juga mampu menjaga kesegaran tebu sampai di pabrik, sehingga bisa menghasilkan rendemen yang lebih tinggi,” ujar Abdul Ghani.
Dia menyebutkan terjadi peningkatan produksi tebu secara nasional. Dari 170.190 hektare lahan, PTPN Group mampu meningkatkan produksi tebu giling sebesar 12,76 juta ton, meningkat 18,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Sementara itu, produksi gula mencapai 829.000 ton, atau 10,69 persen lebih tinggi dari tahun 2021. Untuk produksi gula milik PTPN, capaian produksi sebesar 680.000 ton atau meningkat 20,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja operasional, khususnya komoditi tebu lambat laun mulai menunjukkan upaya perusahaan yang berkomitmen mendukung swasembada gula nasional melalui perbaikan tata kelola budi daya, yang tercermin dari peningkatan produksi dan produktivitas tebu.
Percepatan swasembada gula nasional dilakukan untuk sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.
Selain itu, menurut Ghani, peningkatan produksi tebu nasional, juga diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).
“Capaian kinerja positif ini tentu akan terus kita tingkatkan sebagaimana target yang telah ditetapkan perusahaan,” kata Ghani
Sumber Bisnis, edit koranbumn