PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mendukung program untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga pekerja BUMN melalui PMN Mekaar yang bisa memberikan pinjaman modal hingga Rp4 juta tanpa agunan.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam kegiatan BUMN bersama keluarga Pekerja di Banyuwangi yang dihadiri lebih dari 350 keluarga pekerja PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perkebunan Nusantara XII, Pelindo dan Angkasa Pura II.
Dalam kegiatan tersebut, anggota keluarga pekerja dari ASDP turut hadir sekitar 80 orang, yang turut berpartisipasi dalam kegiatan sinergi sosialiasasi program PNM Mekaar.
“Ibu – Ibu yang mau usaha atau mau mengembangkan usahanya bisa dapat pinjaman modal Rp 1 juta – Rp 4 juta tanpa agunan dari program mekaar,” kata Arya dalam siaran pers, dikutip Senin (13/2/2023).
Dia menuturkan hingga saat ini Program PNM Mekaar telah membiayai lebih dari 150.000 ibu-ibu di Banyuwangi, hal ini mendorong peningkatan jumlah perempuan mandiri di Indonesia.
“Itu seperti membuka lapangan pekerjaan baru untuk ibu-ibu, bisa usaha bikin kue, buka warung kelontong dan usaha lainnya. Sekarang ibu – ibu bisa mandiri, bantu suami” tambah Arya.
PNM Mekaar menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia karena yang level terbawah diberikan pembiayaan untuk menjalankan atau memulai usaha. Program ini tidak memerlukan jaminan seperti layanan permodalan lainnya dan untuk modal yang diberikan menggunakan sistem tanggung renteng.
ASDP sejak lama berkomitmen untuk serius dan focus menjalankan bisnis berkelanjutan melalui pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dari sebelumnya bertumpu pada 3P: people, planet, profit dan hanya bersifat filantropi, kini bertumpu pada 5P: People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership yang menjadi bagian dari strategi operasional perusahaan.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, ASDP mengubah haluan tersebut bukan semata memberikan kemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, tetapi juga untuk kemajuan perusahaan.
“ASDP kini mengubah strategi CSR untuk fokus pada program SDGs dengan prioritas program pendidikan, lingkungan, pemberdayaan UMKM dan kesehatan karena kami merasa dengan filantropi saja tidak cukup,” ujar Shelvy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn