PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau PT TWC melakukan Kajian Lapangan Kunjungan Naik Monumen Candi Borobudur secara random sampling mulai 1 Maret 2023. Hal ini bertujuan untuk memastikan kesiapan layanan baik hospitality maupun sistem berjalan dengan baik, mengatur kuota di atas monumen serta crowd management.
“Kajian lapangan tertutup ini dalam konteks tertutup dengan jumlah pengunjung terbatas dan akan dievaluasi berkala,” kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Febrina Intan, Kamis (2/3/2023).
Kajian lapangan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan layanan, baik hospitality maupun sistem berjalan dengan baik, mengatur kuota di atas monumen serta crowd management. “Kami menetapkan kuota kunjungan pada kajian lapangan pada tanggal 1 Maret 2023 sebanyak 400 pengunjung,” kata Febrina.
Pengunjung yang sudah berada di lokasi destinasi Taman Wisata Candi Borobudur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kajian tersebut dengan prosedur yang sudah ditentukan. Kajian lapangan tertutup ini dilaksanakan untuk mengkaji kesesuaian SOP Kunjungan Naik Monumen Candi Borobudur.
“Sehingga manajemen perlu mengetahui respon dari pengalaman pengunjung secara langsung,” kata Febrina.
PT TWC berencana menerapkan kuota kunjungan naik monumen Candi Borobudur sesuai kajian carrying capacity, yaitu 1.200 orang per hari, yang terbagi dalam 8 jam sesi kunjungan dengan jumlah kuota per jam sejumlah 150 orang.
Kajian carrying capacity dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Konservasi Borobudur, untuk tujuan konservasi pelestarian Candi Borobudur.
“Dengan kajian lapangan tertutup ini, kami ingin memastikan segala persiapan layanan betul-betul sudah matang, guna memberikan excellent service bagi pengunjung, mengingat program ini merupakan pola perjalanan wisata baru yang sarat dengan value added experience,” pungkasnya.