PT Dirgantara Indonesia (PTDI) gelar Rapat Kerja pertama tahun 2023 dengan mengusung tema “Facing The Challenges & Reaching The Goals Together”, yang berlangsung dari tanggal 1-2 Maret 2022 di Ruang Pertemuan Basement, Gedung Pusat Manajemen PTDI, Bandung.
Rapat Kerja dihadiri oleh seluruh Direksi dan Kepala Divisi PTDI, Wakil Komisaris Utama PTDI, Bonar Halomoan Hutagaol, serta Asisten Deputi Bidang Manufaktur Kementerian BUMN RI, Liliek Mayasari dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin selaku Induk Holding Defend ID yang hadir secara virtual.
Dengan dilaksanakannya Rapat Kerja ini diharapkan kedepan dapat terbentuk kebersamaan yang lebih kuat, baik dari jajaran Direksi maupun pejabat eselon 1 hingga 3 dalam mencapai target RKAP 2023. Sebagaimana yang disampaikan Asisten Deputi Bidang Manufaktur Kementerian BUMN RI, bahwa Dewan Komisaris dan Direksi PTDI harus berkomitmen dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penguatan integrasi bisnis dan operasional, serta akselerasi transformasi keuangan.
“Ada 6 (enam) arahan taktis untuk PTDI dalam menjalankan RKAP 2023, yaitu peningkatan kolaborasi dan implementasi tata kelola terintegrasi, serta mempercepat program transisi organisasi menuju strategic holding; transformasi keuangan untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan; digitalisasi dan penyempurnaan proses bisnis, implementasi operational excellence, serta penerapan manajemen produksi yang efiktif dan efisien; penerapan human capital excellence; penguasaan teknologi kunci, serta penguatan ekosistem riset dan inovasi; dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik bagi user,” kata Liliek Mayasari, Asisten Deputi Bidang Manufaktur Kementerian BUMN RI.
Pada kesempatan ini, Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) selaku Induk Holding Defend ID juga menyampaikan beberapa concern terhadap tantangan yang akan muncul di tahun 2023, diantaranya adalah Global Challenges tentang bagaimana industri dapat tetap sustain saat menghadapi dinamika geopolitik dan resesi global yang kemudian sedikit banyaknya akan berdampak pada kontraksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu tantangan Social Challenges, dimana industri harus bisa mengantisipasi banyaknya perubahan yang mungkin terjadi dalam penentuan kebijakan arah negara, termasuk Renstra Tahap III Minimum Essential Force (MEF) TNI yang saat ini posisinya sudah banyak terserap. Begitu pula tantangan Internal Challenges yang ada di dalam PTDI, baik dalam hal operasional maupun SDM-nya.
Bagi Direksi dan Manajemen PTDI, mutlak diperlukan ide-ide/inisiatif strategis baru agar Perusahaan mampu menghadapi setiap tantangan dan mencapai target RKAP 2023. Semangat dan optimisme merupakan hal fundamental yang harus dimiliki seluruh insan PTDI agar terwujud team work yang kuat, sehingga dapat mewujudkan terobosan dalam memecahkan setiap masalah, serta terbentuknya business vision dan awareness yang sama untuk menuju kesuksesan dan kesejahteraan bersama.
“Pada kesempatan yang baik ini, mewakili Manajemen PTDI, saya ucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya maksimal dalam melaksanakan RKAP 2022. Tahun ini, target dan capaian kita bertambah, sehingga kita pun harus punya optimisme untuk maju. Dan tidak lupa beberapa hal penting yang harus kita fokuskan di tahun 2023 adalah problem solving oriented, penguatan social engagement dan peningkatan customer satisfaction,” kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.
Sumber PTDI, edit koranbumn