Menjaga eksistensi masyarakat adat adalah bagian dari upaya PT Timah Tbk dalam melaksanakan pelestarian budaya. PT Timah Tbk bersama masyarakat di Dusun Air Abik, Desa Gunung Muda, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka membangun Kampong Adat Gebong Memarong.
Memarong merupakan rumah khas masyarakat adat mapur. Namun seiring waktu rumah ini mulai sulit ditemukan seiring perkembangan zaman. Untuk itu, PT Timah Tbk berkomitmen untuk mendukung pelestarian adat masyarakat adat Mapur.
Dalam membangun Kampung Adat Gebong Memarong ini, PT Timah Tbk berkolaborasi dengan Lembaga Adat Mapur dan masyarakat di Desa Air Abik.
Setelah beberapa bulan dibangun digelar Pembukaan Perdana Kampung Adat Gebong Memarong Bersama PT Timah Tbk ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur SDM PT Timah Tbk Yennita, Selasa (21/3/2023).
Kegiatan ini turut dihadiri Direktur KMA Kemendikbud Sjamsul Hadi, Koordinator Hubungan Komersial Mineral Ditjen Minerba KESDM Imam Bustan Pramudiya, Asisten III Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yunan Helmi, Budayawan Akhmad Elvian, para penggiat budaya dan komunitas literasi, Ketua Lembaga Adat Melayu, Sarnubi, masyarakat adat dan tokoh masyarakat.
Pembukaan Perdana Kampung Adat Gebong Memarong Bersama PT Timah Tbk ini mengusung tema ‘Pelestarian Budaya Investasi Sosial Berkelanjutan untuk Menyejahterakan dan Kemandirian Masyarakat Adat Mapur’.
Setelah pembukaan ini Kampung Adat Gebong Memarong mulai dibuka untuk masyarakat yang ingin mempelajari dan mengenal adat istiadat masyarakat adat mapur. Selain rumah khas, di sini juga dikenalkan tentang kerajinan masyarakat adat Mapur.
Direktur SDM PT Timah Tbk, Yennita mengatakan PT Timah Tbk terus berkomitmen untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Seperti pembangunan infrastruktur umum dan sosial budaya secara berkelanjutan dan terintegrasi sesuai dengan prinsip SDGs. PT Timah Tbk mengambil peran khusus dan menaruh perhatian pada program yang memiliki daya pikat khas, bernuansa etnik, khususnya pelestarian adat budaya.
“Pengembangan objek budaya yang berbasis pada sumber warisan budaya merupakan sarana efektif untuk melestarikan dan merawat kebudayaan serta kearifan lokal masyarakat. Selain menjadi aset dan warisan budaya, dapat pula memberi peluang yang sangat besar bagi pengembangan kawasan wisata, seni, religi, dan budaya lokal,” kata Yennita.
Ia menyebutkan, Kampung Adat Gebong Memarong sebagai simbol eksistensi masyarakat Mapur yang mempunyai nilai-nilai kearifan lokal harus terus mendapat posisi dan ruang agar tidak hilang begitu saja. Sebab kearifan lokal dan tradisi budaya masyarakat Mapur merupakan sebuah kekayaan, harta, dan potensi dalam perkembangan peradaban.
“Kesiapan masyarakat untuk mendukung program kebudayaan pun disiapkan PT Timah Tbk untuk masyarakat adat melalui peningkatan kapasitas berupa pelatihan dan pendampingan masyarakat adat Mapur agar memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menenun dan mengolah anyaman berbasis kearifan lokal menjadi produk kerajinan tradisional yang mendunia dengan kualitas ekspor terbaik,” sambungnya.
Kampong Adat Gebong Memarong ini merupakan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Adat yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Mapur di Dusun Air Abik.
Koordinator Hubungan Komersial Mineral Ditjen Minerba Kementerian ESDM Imam Bustan Pramudya mengatakan, PT Timah Tbk telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan berkolaborasi dengan masyarakat adat dengan melaksanakan program PPM.
“Kami berbangga dan apresiasi dengan apa yang telah dilakukan PT Timah Tbk yang telah menjalankan amanah yang diberikan ke perusahaan tambang untuk melaksanakan program PPM termasuk pelestarian masyarakat adat. Ini juga termasuk dalam aspek peningkatan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, perusahaan tambang tidak hanya memanfaatkan sumber daya alam, tapi juga harus berkomitmen dalam mendukung kesejahteraan masyarakat adat.
Direktur KMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Dikti Sjamsul Hadi, mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat adat.
“PT Timah Tbk telah melaksanakan amanat Undang-undang Kemajuan Kebudayaan dan amanat konstitusi Undang-undang Dasar 1945 untuk memberikan perhatian kepada masyarakat adat. Kami sangat apresiasi atas komitmen PT Timah Tbk ini,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Mulkan mengapresiasi komitmen PT Timah Tbk yang telah mendukung pelestarian adat tidak hanya membangun sarana dan prasarana tapi juga melestarikan nilai-nilai budaya yang dimiliki agar terpelihara dengan baik.
“Terima kasih kepada PT Timah Tbk yang telah mendukung dan berkontribusi dalam membangun sarana dan prasarana. Tidak hanya itu saja, tapi juga ikut mendukung pelestarian adat masyarakat mapur. Ini luar biasa, dulunya hanya satu memarong sekarang sudah tujuh memarong,” ucapnya.
Mewujudkan Impian Masyarakat Adat
Ketua Adat Dusun Air Abik Atok Usang Gedoy menceritakan akhirnya tujuh gebong Memarong yang ada di Kampung Adat Gebong Memarong ini sudah berdiri.
Ia menceritakan, dulu mereka hanya bermimpi bisa membangun Gebong Memarong agar bisa mengenalkan kepada generasi muda tempat tinggal masyarakat adat mapur.
“Awalnya hanya dibangun satu memarong itupun swadaya masyarakat. Karena kami ingin mengenalkan kepada masyarakat dan anak-anak muda beginilah rumah adat dengan beragam aktivitas orang tua kami dahulu, agar mereka tau dan tidak melupakan kearifan lokal ini,” ucap pria yang kerap disapa Abok.
Pihaknya sangat senang dan antusias saat PT Timah Tbk berperan untuk membantu mewujudkan impian mereka membangun Kampung Adat Gebong Memarong dan hari ini telah berdiri.
Abok menceritakan ada tujuh bubung memarong yang dibangun di Kampung Adat Gebong Memarong yakni empat memarong yang akan digunakan untuk penginapan, satu memarong untuk galeri, satu memarong untuk museum dan satu balai adat.
Kampung Adat Gebong Memarong ini nantinya juga akan menjadi pusat pelatihan bagi masyarakat adat untuk membuat kerajinan, pengobatan tradisional, dan berbagai kearifan lokal masyarakat yang masih dilestarikan.
“PT Timah Tbk luar biasa mewujudkan mimpi kita punya Kampung Adat Gebong Memarong. Selain dibantu untuk pembangunan, masyarakat dilatih membuat kerajinan dibantu alat mesin bukan tenun dan program pembinaan lainnya,” katanya.
“Kami akan merawat, menjaga dan mengembangkan ini agar tetap terjaga sehingga anak cucu kita kenal dan ikut melestarikan budaya ini,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Mapur Asih Harmoko mengatakan, kedepannya Kampung Adat Gebong Memarong ini akan dibuka untuk umum dua hari dalam sepekan.
“Nanti akan dibuka dan akan kami kembangkan. Misalnya untuk berbagai kegiatan seperti pelatihan membuat kerajinan. Kemudian kita juga siap menyambut wisatawan yang ingin mengenal adat masyarakat mapur,” ucap Asih.
Lebih lanjut, Asih mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi PT Timah Tbk yang sangat mendukung pelestarian adat sehingga terbangunnya Kampung Adat Gebong Memarong.
“Mulai dari nol, PT Timah Tbk mendukung dan membina kami sehingga bisa seperti sekarang ini. Tinggal sekarang kami mengembangkannya dengan apa yang telah dibangun PT Timah Tbk. Sehingga ini bisa terus hidup dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat kami,” ujarnya.