Holding Industri Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) resmi menjadi salah satu pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dengan kepemilikan 20 persen saham. Hal tersebut menyusul pengalihan saham PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum ke MIND ID.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) MIND ID melaporkan sebelum transaksi ini, MIND ID tidak memiliki saham di INCO. Manajemen menjelaskan sebanyak 1,98 miliar saham INCO mewakili 20 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor di INCO.
“Harga pembelian per saham adalah Rp6.404 per saham,” tulis Presiden Direktur MIND ID Hendi Prio Santoso, Kamis (6/4/2023).
Lebih lanjut, Hendi menjelaskan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2022 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pertambangan, Pemerintah RI telah mendirikan perusahaan perseroan (Persero) PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID.
MIND ID bertujuan untuk memiliki fungsi sebagai holding strategis dari perusahaan di bidang usaha terkait pertambangan.
“Dengan demikian, saham INCO yang sebelumnya dimiliki oleh Inalum dialihkan ke MIND ID sebagai perusahaan holding baru dari perusahaan di industri pertambangan,” kata Hendi.
Sebagai informasi, selain MIND ID, Pemegang saham terbesar Vale Indonesia ialah Vale Canada Limited sebesar 43,79 persen per Desember 2021. Selanjutnya di urutan kedua, MIND ID menguasai 20 persen saham INCO.
Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. memegang 15,03 persen saham INCO. Adapun, pemegang saham publik di INCO adalah sebesar 21,18 persen.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan MIND untuk memperbesar kepemilikan saham pemerintah di PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Instruksi itu disampaikan Jokowi saat rapat terbatas (Ratas) bersama dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga terkait dengan kelanjutan kontrak kerja sama di sektor migas dan pertambangan pada akhir Januari 2023 lalu.
Jokowi juga melakukan kunjungan ke pertambangan Vale Indonesia akhir Maret 2023. Presiden memuji langkah penghiliran nikel yang dilakukan INCO, bahkan dapat menggaet investor asing seperti Huayou dan Ford.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR, Senin (6/2/2023) menyampaikan bahwa Vale harus dibesarkan porsi sahamnya yang dikuasai oleh negara melalui MIND ID.
Adapun, amanat itu menjadi bagian dari kelanjutan sisa kewajiban divestasi 11 persen INCO sebagai syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus atau IUPK. Seperti diketahui, izin wilayah operasi tambang nikel INCO berakhir pada 28 Desember 2025 mendatang.
Dengan demikian, Hendi mengatakan, MIND ID bakal berdiskusi lebih lanjut dengan INCO terkait dengan realisasi sisa kewajiban divestasi perusahaan multitambang yang berkantor pusat di Brasil itu.
“Diharapkan kita bisa sebagai pihak yang mengonsolidasi Vale Indonesia, seperti halnya di tahun ini di PT Freeport Indonesia, porsinya terkonsolidasi,” kata dia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn