PT Angkasa Pura II siap melayani penerbangan haji di 6 bandara pada Mei – Augustus 2023.
Bandara di lingkungan AP II yang melayani penerbangan haji adalah Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Bandara Kertajati (Majalengka), dan Bandara Kualanamu (Medan) yang dikelola anak usaha AP II yakni PT Angkasa Pura Aviasi.
Adapun periode keberangkatan jemaah haji di bandara-bandara AP II pada gelombang pertama pada 24 – 31 Mei 2023 dan gelombang kedua pada 1 – 22 Juni 2023. Untuk kepulangan jemaah pada 4 – 31 Juli 2023 dan ketibaan paling akhir di Tanah Air pada 1 – 2 Agustus 2023.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran keberangkatan dan kepulangan jemaah haji.
“Koordinasi dilakukan dengan seluruh stakeholder antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, TNI, Polri, AirNav Indonesia, maskapai dan ground handling agar keberangkatan jemaah ke Tanah Suci dapat dilakukan dengan baik, mulai dari asrama haji hingga ke bandara AP II untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin mengatakan 6 bandara AP II tersebut akan menjadi embarkasi untuk 236 kloter.
“AP II melayani penerbangan haji sebanyak 236 kloter atau 44 % dari total kloter di Indonesia pada periode Haji 1444 H/2023 M. Total, jemaah haji yang berangkat melalui 6 bandara di lingkungan AP II adalah sebanyak 91.358 jemaah atau sekitar 44% dari total jemaah di Indonesia yang berangkat pada tahun ini,” jelas Muhammad Awaluddin.
Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi yang tersibuk dengan melayani 136 kloter dengan 54.992 jemaah lalu Bandara Kualanamu sebanyak 24 kloter dengan 8.444 jemaah, kemudian Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sebanyak 23 kloter dengan 8.192 jemaah, Bandara Minangkabau sebanyak 17 kloter dengan 6.329 jemaah, Bandara Sultan Iskandar Muda sebanyak 12 kloter dengan 4.433 jemaah, dan Bandara Kertajati sebanyak 24 kloter dengan 8.968 jemaah.
“Seluruh fasilitas pelayanan dan operasional dipastikan baik untuk melayani penerbangan haji. Koordinasi erat juga dilakukan di antara seluruh stakeholder di bandara-bandara AP II. Kami optimistis penerbangan haji 2023 ini dapat berjalan dengan baik dan lancar di bandara AP II untuk mengantarkan jemaah haji beribadah di Tanah Suci,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menuturkan pada tahun ini ada 1 bandara AP II yang secara perdana melayani penerbangan haji yakni Bandara Kertajati di Majalengka (Jawa Barat).
“Bandara Kertajati siap melayani penerbangan haji tahun ini. Sebelumnya, beberapa kali bandara ini juga telah melayani penerbangan umrah. Seluruh fasilitas sisi udara dan sisi darat dipastikan optimal untuk penerbangan haji,” ujar Muhammad Awaluddin.
Director of Operation AP II Wendo Asrul Rose menambahkan bahwa seluruh infrastruktur sisi udara (air side) khususnya runway di 6 bandara itu dipastikan siap mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) untuk penerbangan haji.
“Seluruh bandara AP II yang menjadi embarkasi haji siap mendukung operasional pesawat wide body seperti Boeing 777 – 300 ER dan Airbus A330 – 300. Maskapai yang mengoperasikan pesawat untuk penerbangan haji di bandara AP II ini adalah Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines,” ujar Wendo Asrul Rose.
Dari sisi personel, Wendo Asrul Rose memaparkan AP II menyiagakan total 4.663 personel terdiri dari personel operasi, pelayanan dan teknik.
“Seluruh personel dan fasilitas di bandara AP II dipastikan siap menyambut para jemaah haji dan mengantarkan para jemaah menuju Tanah Suci,” ujar Wendo Asrul Rose.
Keberangkatan
Di Bandara Soekarno-Hatta yang melayani paling banyak jemaah haji, disiapkan layanan mecca route yang merupakan proses pre-clearance imigrasi oleh pihak Imigrasi Arab Saudi.
Melalui layanan mecca route, setiap jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta akan melalui proses pre-clearance imigrasi Arab Saudi di Bandara Soekarno-Hatta, untuk mempermudah proses kedatangan jemaah di Arab Saudi.
Adapun secara umum, proses keberangkatan para jemaah haji dimulai dari asrama haji untuk pemeriksaan keamanan barang dan orang, pemeriksaan kesehatan, imigrasi, lalu penanganan bagasi untuk di bawa ke bandara. Kemudian, para jemaah berangkat menuju bandara untuk proses boarding.
Sumber AP2