Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menunjukan keseriusannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah lewat pengembangan usaha mikro. Salah satu program yang mendorong upaya tersebut yakni program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Permodalan Nasional (Persero) atau PNM.
Pemerintah memiliki fokus tersendiri terhadap Mekaar lantaran program ini menyasar para perempuan berdedikasi tinggi terhadap ekonomi keluarga pra-sejahtera yang ingin berbisnis. Tujuannya agar para perempuan bisa mendorong peningkatan perekonomian keluarganya secara berdikari, dengan bimbingan usaha dari para Account Officer PNM Mekaar yang menumbuhkan semangat usaha yang jujur, disiplin dan kerja keras.
“Kenapa Ibu-Ibu diberikan pinjaman Mekaar? Karena dipercaya, perlu dijaga kepercayaan itu. Ibu-ibu juga harus nabung agar bisa cicil pinjaman dan itu perlu disiplin. Terakhir perlu dengan kerja keras, agar kita bisa maju,” kata Presiden Jokowi saat berdialog dengan ratusan nasabah Mekaar di Magetan, Jawa Timur, Jumat.
Pada kesempatan ini, hadir pula 5 dari 10 nasabah Mekaar di Jawa Timur yang sudah berhasil naik kelas menjadi penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Menteri Rini mengatakan, pemerintah senantiasa mendorong nasabah Mekaar untuk bisa naik kelas dan semakin sejahtera. “Kami akan terus mendorong dan memastikan PNM melakukan pembinaan nasabah dengan optimal sehingga usaha mereka bisa naik kelas dan semakin besar. PNM juga kami dorong bersinergi dengan BUMN-BUMN, salah satunya BNI, dalam menyalurkan pendanaan usaha dan di saat yang sama nasabah juga dibina untuk terus meningkatkan usahanya dan menabung dengan cermat,” ungkap Rini.
BNI sendiri mencatat mulai awal tahun 2019, sebanyak lebih dari 1.500 nasabah Mekaar yang telah dinyatakan lolos dalam proses pembinaan PNM dan telah mempunyai kapasitas yang layak untuk dibiayai lewat fasilitas KUR Mikro BNI.
Keberhasilan dan kesuksesan usaha nasabah Mekaar juga tidak terlepas dari kerja keras para pendamping usaha (Account Officer/AO). Untuk itu, tak lupa dalam dialognya dengan ratusan nasabah Mekaar di Magetan, Presiden dan Menteri Rini juga menyemangati para AO Mekaar untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam bertugas.
Di Kabupaten Magetan, PT PNM memiliki 10.128 nasabah yang terbagi menjadi 784 kelompok. Para nasabah ditunjang dengan 6 kantor cabang PNM dan 73 AO Mekaar yang secara berkala memberikan pembinaan. Sementara se-Jawa Timur, PT PNM mencatat telah memiliki 910.566 nasabah, 4.834 AO, dan 401 kantor cabang.
Sedangkan secara nasional, jumlah nasabah telah mencapai 4,14 juta orang, dan tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah pendamping tercatat sebanyak 23.203 orang.
Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis
Setelah itu, di Magetan Menteri Rini pun melakukan simbolisasi penyalaan sambung listrik gratis di Desa Mojopurno dan Desa Cepoko. Di kedua Desa tersebut, program ini telah terpasang di 24 rumah keluarga miskin dan rentan miskin00, yang sebelumnya menumpang listrik tetangga.
Rencananya, di Jawa Timur program ini akan menyasar sebanyak 128.098 keluarga kurang mampu yang rumahnya belum tersambung listrik PLN. Angka tersebut diperoleh berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
“Dengan bantuan sambungan listrik melalui Sinergi BUMN kepada masyarakat, warga sepenuhnya akan menikmati listrik langsung dari PLN. Ini tentunya sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses listrik secara penuh dan menopang kegiatan ekonomi rumah tangganya,” kata Rini.
Sebelumnya, program sinergi 35 BUMN ini telah berhasil melakukan sambungan listrik gratis bagi lebih dari 100 ribu keluarga miskin dan rentan miskin Jawa Barat. Sinergi BUMN ini bertujuan untuk mendorong percepatan program peningkatan rasio elektrifikasi.
Sebanyak 35 BUMN itu yakni PLN, BNI, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, Telkom, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo. Selain itu, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.
Dalam mewujudkan program tersebut, BUMN sepakat untuk bersinergi sebagai upaya menjamin terlaksananya penyambungan listrik bagi masyarakat tidak mampu. Jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik tersebut ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Sumber KementerianBUMN, edit koranbumn