Disampaikan sinopsis buku berjudul “Surabaya” karya Idrus. “Di sinilah munculnya para dewa-dewa penolong.
Mereka seolah turun dari langit. Mereka membantu para kaum pelarian dan siapapun yang tengah menderita. Apakah mereka benar-benar dewa yang membantu dengan tulus atau mengharap pamrih?” Revolusi tak selamanya menyisakan cerita heroik, penuh pengorbanan dan kisah kepahlawanan. Kancah agung revolusi pada awal kemerderkaan Indonesia di tahun 1945 juga menyisakan beragam kepiluan dan kisah-kisah tentang orang-orang yang pintar memanfaatkan keadaan.
Surabaya pada bulan November 1945 adalah inspirasi bagi banyak sastrawan, termasuk pengarang kisah “Surabaya” ini. Idrus memotret kota Surabaya yang tengah membara oleh semangat revolusi dengan sudut pandangnya yang orisinil dan penuh keberpihakan terhadap penderitaan orang-orang biasa, orang-orang Surabaya.
Novelet “Surabaya” adalah sisi lain dari hiruk pikuk perjuangan sebuah bangsa yang baru lahir. Gaya bertutur yang sinis namun memikat sehingga tanpa terasa, kita seakan diajak menyaksikan peristiwa heroik yang berlangsung, khususnya di sekitar Kota Surabaya.
Sobat Balai Pustaka yang berminat untuk memiliki buku tersebut, silahkan menghubungi ;
1. Bapak Juan >>> 081287972103
2. Bapak Supriadi >>> 081317424255
3. Tokopedia.com/tokobalaipustaka
4. Blanja.com/store/tokobalaipustaka
Sumber Balai Pustaka, edit koranbumn