Selain konsultan pengawas, dalam suatu proyek juga terdapat konsultan pelaksana.
Baik itu perorangan, badan usaha, maupun swasta, konsultan pelaksana ditunjuk oleh kontraktor untuk memberikan masukan terkait perencanaan suatu proyek.
Tugasnya antara lain melakukan riset penyesuaian lahan dengan lokasi yang diinginkan pemilik proyek dan bersama dengan kontraktor, membuat gambar rencana kerja yang diselaraskan dengan syarat-syarat pelaksanaan, agar sesuai dengan pedoman.
Selanjutnya bersama dengan kontraktor dan pemilik proyek, membuat rencana anggaran biaya, memproyeksikan ide-ide pemilik proyek dalam desain bagunan, mengubah desain apabila tidak sesuai dengan hasil riset, serta mempertanggungjawabkan desain dan memperhitungkan struktur apabila ada kegagalan konstruksi. Nah, hal ini pula yang berlaku untuk proyek LRT Jabodebek.
Di LRT Jabodebek, ADHI di dampingi oleh konsultan pelaksana yang berkompetensi sesuai bidangnya. Di antaranya ITB LAPI Ganesha Tama, ITS Kemitraan, Arkonin, Gama Konsultan UGM, Systra, Daya Cipta, Lemtek UI, TUB Rheinland Indonesia, Virama Karya, Pamintori Cipta, Bureau Veritas Indonesia, CECI, Pustral UGM dan Dardela.
Konsultan pelaksana tersebut membantu ADHI merencanakan LRT Jabodebek mulai dari survey permintaan, analisa manajemen lalu lintas, substruktur, longspan, alignment, struktur atas, penguatan tanah, mekanikal elektrikal, trackwork, railway system, desain arsitektur, stasiun, sistem integrasi, analisis dampak lingkungan (AMDAL), studi kelayakan, keamanan konstruksi, hingga jaminan kualitas.
Hal ini dimaksudkan agar proyek LRT Jabodebek bisa terkonsep dan terlaksana dengan baik.
Sumber ADHI, edit koranbumn