PT Pupuk Indonesia (Persero) ambil bagian dalam penyelenggaraan ASEAN Indo Pasific Forum (AIPF) di Jakarta pada tanggal 5 dan 6 September 2023. Kegiatan ini diharapkan menjadi momen tepat bagi Pupuk Indonesia untuk menunjukkan peran strategisnya dalam pembangunan nasional.
Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan bahwa dengan memanfaatkan kekuatan kolektif ASEAN dan Indo – Pasifik dengan semangat kerja sama, seluruh pihak dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan Indo – Pasifik.
“Saat ini, kita berada pada momen penting, momen peluang, momen tanggung jawab. Kita berkumpul untuk membangun masa depan yang lebih terhubung, lebih sejahtera, dan lebih berkelanjutan untuk kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik,” kata Erick.
Sementara itu, Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan, mengungkapkan dalam forum strategis ini Pupuk Indonesia akan memperkenalkan pengembangan blue ammonia dan green ammonia. Keduanya merupakan salah satu sumber energi bersih di masa depan dan diprediksi kebutuhannya ke depan akan semakin meningkat.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pengembangan adalah salah satu bentuk diversifikasi usaha Pupuk Indonesia yang sekaligus mendukung hilirisasi industri hidrogen dalam negeri untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Terlebih Pupuk Indonesia memiliki pengalaman lebih dari lima puluh tahun dalam memproduksi, mendistribusikan, dan mengelola amonia.
“Dalam kesempatan business matching, Pupuk Indonesia memperkenalkan sejumlah pengembangan blue ammonia dan green ammonia yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan asing,” tandasnya.
Ada empat rencana pengembangan blue ammonia dan green ammonia yang dipaparkan dalam AIPF 2023, yaitu blue ammonia dan di Pulau Yamdena bersama INPEX dari Jepang. Kemudian pengembangan blue ammonia pada kawasan Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh bersama Mitsui dari Jepang.
Selanjutnya adalah pengembangan hybrid green ammonia di Petrokimia Gresik bersama PLN dan ACWA Power asal Arab Saudi. Terakhir, Pupuk Indonesia juga berencana untuk mengembangkan hybrid green ammonia di Pupuk Iskandar Muda (PIM) bersama Toyo dan Mitsui asal Jepang.
“Bersama dengan perusahaan-perusahaan tersebut, kami akan melakukan kajian-kajian yang telah kami tuangkan dalam nota kesepahaman atau MoU,” jelas Jamsaton.
Sejalan dengan tema AIPF 2023, selain mempersiapkan infrastruktur pendukung clean chemical, Pupuk Indonesia juga memiliki keunggulan di bidang transformasi digital. Hal ini dilakukan melalui pengembangan teknologi informasi untuk peningkatan daya saing industri pupuk nasional.
Dalam program transformasi digital ini, Pupuk Indonesia telah menerapkan berbagai teknologi mutakhir seperti robotic, simulation, internet of things (IoT), cyber security, cloud computing, big data, virtual reality, precision farming, dan sebagainya.
“Kami berharap dalam ajang AIPF 2023 ini dapat terjadi kerjasama dan pertukaran informasi, pengetahuan dan transfer teknologi antar negara ASEAN,” tambahnya.
Sumber Pupuk Indonesia, edit koranbumn