PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengumumkan meraih laba bersih konsolidasi Rp44,21 triliun pada kuartal III/2023. Capaian laba ini melonjak 12,47% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp38,31 triliun.
Sedangkan untuk bank only, laba BRI mencapai Rp39 triliun, naik 4,89% dari posisi yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal III/2022, laba BRI saja Rp37,18 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (25/10/2023), laba bersih emiten bank berkode BBRI ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,86% yoy. Pendapatan ini naik menjadi Rp101,17 triliun pada kuartal III/2023 dibanding sebelumnya yaitu sebesar Rp96,51 triliun pada kuartal III/2022.
BRI juga mampu mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 12,19% yoy menjadi Rp15,56 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini. Sebagai perbandingan, periode yang sama tahun sebelumnya BRI mengemas Rp13,87 triliun. Lalu, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) BRI susut 5,64% yoy menjadi Rp23,24 triliun.
Tak hanya itu, BRI pun meraih pendapatan lain yang naik 21,49% menjadi Rp19,10 triliun pada September 2023, dari yang sebelumnya Rp15,72 triliun.
BRI pada kuartal III/2023 mencatatkan sejumlah rasio penting perusahaan. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami kenaikan dari 62,59% pada kuartal III/2022 menjadi 64,77% pada kuartal III/2023
Sebagai informasi, semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
BRI juga mencatatkan penurunan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 26 basis poin (bps) menjadi 6,97% pada kuartal III/2023 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu 7,23%.
Dari sisi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.184,68 triliun pada kuartal III/2023, naik 12,32% yoy dari yang sebelumnya Rp1.054,72. Aset bank milik pemerintah ini pun naik 9,93% persen yoy menjadi Rp1.851,96 triliun dibanding sebelumnya Rp1.684,60 triliun.
Kemudian, seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BRI naik tipis 9 bps menjadi 3,23% dari level 3,14%. Sedangkan, NPL nett BRI turun dari 0,87% menjadi 0,73% pada kuartal III/2023.
Sementara itu, dari sisi pendanaan, BRI tercatat mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp1.290,29 triliun pada kuartal III/2023, naik 13,21% yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) BRI naik 10,11% persen menjadi Rp821,14 triliun pada kuartal III/2023 dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp745,73 triliun pada kuartal III/2022.
Dalam publikasi yang sama juga tercatat modal inti tier I BRI mencapai Rp280,08 triliun secara konsolidasi atau Rp235,88 triliun secara bank only.
Sumber Bisnis, edit koranbumn