PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo berkomitmen terus memperkuat lini bisnisnya, salah satu cara adalah dengan telah melakukan transformasi.
Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo menyampaikan terdapat 3 (tiga) poin utama transformasi yang telah dilakukan Perusahaan, yaitu dalam hal proses bisnis, sumber daya manusia, serta tata kelola dan manajemen risiko.
Pada proses bisnis, saat ini Perusahaan fokus pada pertumbuhan bisnis yang profitable dan sustainable baik pada bisnis penugasan pemerintah maupun non pemerintah, serta memperkuat support business untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah, yang salah satu upayanya adalah melakukan sentralisasi proses bisnis.
Lalu strategi utama Perusahaan dalam melakukan transformasi SDM adalah meningkatkan kemampuan karyawan agar dapat menjadi risk management partner dengan menyediakan solusi pengelolaan risiko untuk nasabah.
“Dengan menjadi partner tentunya kami dapat dengan mudah membaca kebutuhan tiap nasabah sehingga kami memiliki informasi tambahan untuk menyelaraskan produk dan kanal distribusi seperti apa yang tepat,” lanjutnya.
Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menekankan pentingnya nilai inti AKHLAK sebagai bagian dari upaya transformasi menyeluruh di Kementerian dan semua perusahaan BUMN, Asuransi Jasindo juga melakukan pengembangan terhadap tata kelola dan manajemen risiko melalui penerapan GRC (Governance, Risk, dan Compliance). Hal ini dilakukan agar Perusahaan dapat menjaga Amanah yang dipercayakan oleh setiap tertanggung dalam hal pengelolaan risiko.
“Menurut kami, bisnis dapat bertahan apabila setiap proses di dalamnya sudah mengedepankan keberlanjutan baik dalam hal governance, risk, dan compliance. Salah satu realisasi dari komitmen kami mengenai ini telah kami wujudkan dengan adanya aplikasi Sistem GRC (Governance, Risk, dan Compliance), yang membuat Asuransi Jasindo mendapatkan penghargaan Top GRC 4 Stars 2023 pada acara Top GRC Awards 2023 yang digagas oleh para profesional dan asosiasi di bidang GRC,” katanya.
Sebagaimana diketahui, saat memasuki tahun 2022 nilai RBC Asuransi Jasindo tidak memenuhi batas minimum yang telah ditentukan OJK. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi Keuangan, Perusahaan diwajibkan untuk menyusun Rencana Penyehatan Keuangan (RPK), yang di mana transformasi ini memiliki peran penting dalam mendukung kesuksesan Rencana Penyehatan Keuangan tersebut, sehingga Asuransi Jasindo dapat kembali berkontribusi pada perekonomian Indonesia secara maksimal.
Selain melakukan transformasi, Asuransi Jasindo sebagai perusahaan yang telah berpengalaman selama 50 tahun dalam memberikan proteksi bagi masyarakat dan pelaku bisnis di Indonesia juga mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah melalui beberapa program penugasan yang ditujukan untuk mendukung dan menjaga perekonomian Indonesia, yang diantaranya adalah Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K), dan Asuransi Barang Milik Negara (ABMN).
“Asuransi Jasindo berkomitmen untuk menjaga amanah yang diberikan Pemerintah melalui program penugasan ini dengan baik. Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang kuat dan komitmen bersama, kami dapat mendukung keberhasilan setiap program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk Indonesia yang lebih maju,” katanya.
Terakhir, Brellian Gema menegaskan bahwa kolaborasi merupakan faktor pendukung dalam kesuksesan kinerja Asuransi Jasindo. Kolaborasi dilakukan baik dengan sesama anggota Holding IFG maupun antar perusahaan BUMN lainnya. Asuransi Jasindo sebagai bagian dari Indonesia Financial Group (IFG), holding asuransi, penjaminan, dan investasi BUMN, tentunya selalu mengedepankan sinergitas baik antar anggota holding dan afiliasinya maupun antar perusahaan BUMN, baik dalam hal bisnis maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
“Ini penting kami lakukan sebagai bentuk dukungan Asuransi Jasindo terhadap perusahaan BUMN lainnya yang bergerak di berbagai jenis industri dengan memberikan perlindungan asuransi untuk mendukung operasional bisnisnya,” tutupnya.