Emiten BUMN pertambangan logam anggota MIND ID, PT Timah Tbk. (TINS) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp87,45 miliar hingga kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kerugian tersebut sejalan dengan melemahnya capaian pendapatan yang anjlok 37,36% year-on-year (YoY) menjadi Rp6,37 triliun.
Turunnya pendapatan dikontribusikan oleh penjualan logam timah yang merosot 42,77% YoY menjadi Rp4,5 triliun. Selain itu, pendapatan dari tin chemical tercatat sebesar Rp559,21 miliar atau mencerminkan penurunan 44,86% YoY.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS Fina Eliani mengatakan harga logam timah dunia terus tertekan akibat penguatan mata uang Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut, lanjutnya, juga diikuti dengan lambatnya pemulihan ekonomi China dan melemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan London Metal Exchange (LME).
Kondisi ini lantas memberikan dampak terhadap ekspor timah Indonesia dari kuartal II/2023 sampai dengan kuartal III/2023, khususnya ekspor timah TINS ke beberapa negara.
“Di tengah perlambatan ekonomi serta lemahnya permintaan logam timah global, perseroan konsisten menjalankan efisiensi di segala lini bisnis. Manajemen optimis target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi terhadap kinerja perseroan,” ujarnya, Kamis (2/11/2023).
Di tengah koreksi pendapatan, beban pokok pendapatan TINS mencapai Rp5,79 triliun. Jumlah ini turun 26,78% YoY sehingga membuat laba kotor yang dirangkum perseroan sepanjang Januari-September 2023 sebesar Rp584,29 miliar, ambles 74,26% YoY.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, TINS mencatatkan rugi bersih sebesar Rp87,45 miliar dari sebelumnya meraup laba Rp1,14 triliun pada kuartal III/2022.
Dari sisi kinerja operasi, TINS mencatatkan produksi bijih timah sebesar 11.201 ton atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 14.502 ton. Produksi logam timah dan penjualan timah juga mencatatkan penurunan.
Hingga kuartal III/2023, perseroan membukukan total aset sebesar Rp12,72 triliun atau turun 2,58% year-to-date (YtD). Adapun liabilitas naik 1,06% YtD menjadi Rp6,08 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp6,64 triliun atau melemah 5,70% YtD.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp871,94 miliar atau merosot sebesar 37,78% YoY dari posisi sebelumnya Rp1,4 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn