PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memastikan pasokan baja masih dalam tingkat aman di tengah operasional fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 yang berhenti beroperasi.
Direktur Utama KRAS Purwono Widodo di tengah tantangan pabrik yang tak beroperasi, pihaknya tetap optimistis dapat memproduksi sesuai target. Adapun, produksi baja KRAS diklaim telah mencapai rata-rata 70% pasokan per tahun dikisaran 4 juta-4,5 juta ton.
Total produksi baja tersebut mencakup produksi dari gabungan fasilitas HSM 1 dan 2 yang saat ini telah mencapai 3,5 juta ton. Adapun, HSM 1 sebanyak 2 juta ton dan HSM 2 sebanyak 1,5 juta ton.
“Ya dengan 3,5 juta ton per tahun itu sebetulnya sudah mendekati berapa persen ya, soalnya kebutuhan baja HRC itu per tahun itu sekitar 4 juta sampai 4,5 juta. Jadi sebetulnya sudah 70 persen lah bisa mensuplai,” Purwono, Senin (6/11/2023).
Dia menyebutkan impor bahan baku yang mengalami penurunan tajam yakni slab, iron ore, dan coaking coal. Dia menyebutkan pada Januari-Oktober 2023, KRAS telah mengimpor 5,4 juta ton.
Kendati demikian, dia tak memberikan besaran penurunan impor secara spesifik.
“Kita kalau Krakatau POSCO [join venture KRAS dengan Posco Korea] yang banyak melakukan impor bahan baku. Kalau Krakatau Steel sendiri karena HSM 1 kan sedang dalam perbaikan, jadi untuk tahun ini impor berupa slab kita menurun tajam,” kata Purwono.
Diberitakan sebelumnya, emiten pelat merah itu mencatatkan kerugian sepanjang sembilan bulan di 2023 akibat HSM1 yang berhenti beroperasi akibat kerusakan pada switch house finishing mill.
Laba kotor KRAS anjlok 44,08% menjadi US$106,79 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$190,97 juta.
KRAS juga membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$61,40 juta atau sekitar Rp951,04 miliar. Padahal periode tahun lalu KRAS masih membukukan laba bersih sebesar US$80,15 juta.
“Namun demikian, KRAS tetap berupaya semaksimal mungkin menjaga performa kinerjanya selama recovery pabrik HSM 1 melalui sinergi antar anak perusahaan yang juga menjadi modal dasar perseroan untuk tetap sustain dalam menjalankan operasionalnya,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (3/11/2023).
Sumber Bisnis, edit koranbumn