PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mencatat sekitar 220.000 pendaftar haji di Tanah Air dan sebanyak 86% di antaranya mendaftar melalui bank syariah tersebut.
Meski tak merinci lebih lanjut, Direktur Treasury & International Banking Bank Syariah Indonesia Moh. Adib mengatakan tingginya potensi itu membuat pihaknya terus mendorong penguatan ekosistem haji, salah satunya di Arab Saudi.
“86% lewat BSI bank syariah, karena orang nyetor engga di bank konvensional lagi, tapi di bank syariah,” ujarnya pada Bisnis, Jumat (17/11/2023).
Pada kesempatan yang sama, Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo menyebut jaringan BSI sudah menjadi tulang punggung untuk mendorong ekosistem haji di Indonesia.
Sehingga, pihaknya terus bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama untuk mempermudah keberangkatan masyarakat muslim yang daftar haji.
“Kami akan terus meningkatkan layanan, misalnya dengan makin mendekatkan diri ke sektor syariah sebagai bagian dari layanan kepentingan haji dan umroh masyarakat Indonesia,” sebutnya.
Teranyar, BSI siap membuka kantor cabang internasional di Arab Saudi kisaran kuartal I ataupun kuartal II 2024. Pembukaan kantor cabang ini masih dalam tahap proses dengan sejumlah pihak.
Sebagaimana diketahui, BSI memang terus yakin bahwa kinerja perseroan mampu melaju dengan baik, lantaran ditopang oleh sejumlah faktor. Salah satunya, lewat jumlah nasabah.
Saat ini, BSI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9% secara (year-on-year/yoy) hingga kuartal III/2023.
Tak hanya itu, BSI juga memperkuat dalam pembiayaan konsumer. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94% (yoy). Segmen konsumer mendominasi yaitu sebesar Rp117,92 triliun.
“BSI pun sangat memperhatikan segmen UMKM. Bahkan hingga September 2023 dari pembiayaan berkelanjutan di BSI yang mencapai Rp53,6 triliun, sebagian besarnya yaitu Rp43,4 triliun diserap segmen UMKM,” kata Adib.
Faktor lainnya yang menopang optimisme perseroan, kata dia, yakni langkah strategi dalam melakukan transformasi digital. Hal ini dalam rangka memperkuat layanan perbankan syariah di era digital.
Adib mencontohkan BSI Mobile saat ini sudah menjadi pilihan mayoritas para nasabah untuk bertransaksi. Di mana 97% nasabah sudah menggunakan BSI Mobile untuk transaksi harian mereka, dan hanya sekitar 3% nasabah yang masih datang ke cabang untuk bertransaksi.
“Per September 2023, transaksi di BSI Mobile mencapai 438 juta transaksi. Naik dari angka 343,78 juta transaksi pada periode yang sama di tahun 2022,” tutur Adib.
Sumber Bisnis, edit koranbumn