PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) siap menyuntik investasi sebesar Rp280 miliar untuk mendukung pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Vice President Network/IT Strategy Telkom Rizal Akbar menjelaskan bahwa secara keseluruhan, total investasi yang disuntik oleh TLKM itu diperuntukkan guna menunjang pembangunan IKN hingga 2026.
“Secara tahap awal kita berinvestasi sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan OIKN, di tahap awal ini kita berinvestasi di angka Rp280 miliar secara bertahap,” jelasnya saat ditemui, Senin (15/1/2024).
Investasi yang bakal disuntik TLKM itu dilakukan guna memastikan bahwa seluruh kebutuhan jaringan telekomunikasi sesuai yang diisyaratkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) rampung terbangun sebelum pelaksanaan Upacara Kemerdekaan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.
Rizal juga menjelaskan bahwa total investasi awal yang disuntik TLKM sebesar Rp280 miliar itu salah satunya akan digunakan untuk menunjang pembangunan fiber optik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A.
“[Kemudian investasinya] untuk membangun tower, membangun smart pole, kemudian juga membangun akses wifi di sana,” pungkasnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim menjelaskan, pihaknya telah menetapkan dua badan usaha untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di IKN.
Kedua badan usaha tersebut, yakni PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dan PLN Icon Plus yang merupakan anak usaha PT PLN (Persero).
“Kami sudah jalankan proses seleksi terbatas tahun lalu. Kenapa terbatas karena dari aspek urgensi of time di mana Ini kita harus siap operasional Agustus 2024,” jelasnya.
Silvia mengungkapkan, badan usaha terpilih itu lolos seleksi usai setidaknya memenuhi dua syarat utama, di antaranya yakni telah memiliki izin ketika hendak memulai proses pembangunan dan perusahaan yang telah memiliki infrastruktur fisik di Kalimantan Timur.
“Proses itu sudah kita jalankan, akhirnya kita bisa tetapkan dua badan usaha yaitu PT Telkom Indonesia dan Icon Plus untuk sediakan infrastruktur telekomunikasi itu berupa FO [fiber optik] dan BTS [base transceiver station] sehingga nanti seperti disampaikan, sekian badan usaha yang lainnya bisa kerja sama dengan mereka,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn