PT PAL Indonesia baru-baru ini menerima kunjungan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam rangka tinjauan proyek strategis Refurbishment 41 KRI serta perkembangan kapal Frigate Merah Putih.
Menteri Pertahanan Prabowo mengungkapkan kebanggaannya terhadap perkembangan kapal Frigrate Merah Putih, karena untuk pertama kalinya Indonesia mencetak sejarah membangun kapal perang Frigate di dalam negeri. Kapal yang memiliki panjang 140meter dengan displacement sebesar 5.996 ton tersebut diproyeksikan akan memperkuat TNI Angkatan Laut pada tahun 2027 mendatang.
“Sangat membanggakan, berarti kita membuat sejarah, membangun kapal perang terbesar dan 100 persen buatan putra-putri Indonesia.” ungkapnya.
Dalam kunjungannya, Menteri Pertahanan Prabowo sekaligus meninjau proyek perbaikan dan modernisasi 41 kapal perang diantaranya KRI Halasan-630 dan KRI REM-331. Saat ini progres refurbishment antara lain melaksanakan modernisasi berbagai sistem seperti sistem navigasi dan komunikasi, penambahan senjata terintegrasi hingga repowering. Terlebih dalam pelaksanaan refurbishment ini PT PAL ditunjuk sebagai lead integrator untuk berkolaborasi dengan beberapa galangan kapal nasional swasta lain yang tergabung dalam industri pertahanan nasional.
“Kita perbaiki 41 kapal perang dan progresnya cukup bagus. Laporannya sudah mencapai persentase yang signifikan. Saya bangga dengan kemajuan PT PAL dan galangan kapal lainnya yang luar biasa. Kita akan terus membangun kekuatan angkatan perang dan angkatan laut kita, karena negara dan laut kita yang sangat strategis menjadi incaran banyak negara” tambahnya
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung TNI AL sehingga memiliki performa alutsista yang lebih andal. Adapun beberapa kapal pada R41, yang telah melaksanakan refurbsihment di antaranya, KRI Fatahillah-361, KRI Sura-802, KRI Malahayati-362, KRI Hasan Basri-382, KRI Ajak-653, dan yang sedang melaksanakan refurbishment antara lain: KRI Halasan-630, serta KRI Raden Eddy Martadinata-331.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara besar di bidang militer harus memperkuat sisi alutsista. Terlebih Indonesia menguasai perairan dengan luas wilayah yang melebihi daratannya termasuk selat-selat yang sangat strategis, dan menjadi incaran banyak pihak. Prabowo juga mengingatkan bahwa situasi geopolitik dunia dan regional saat ini cukup dinamis.
“Kita bangun kekuatan angkatan perang kita, kekuatan arsenal kita karena kita negara sangat besar, wilayah laut kita sangat luas. Kita menguasai alur laut, selat-selat yang sangat strategis yang akan menjadi incaran banyak negara, maka kita harus terus membangun kekuatan kita” tegasnya.
Menteri Pertahanan Prabowo juga menyampaikan akan berjuang terus untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Laut. Melalui pemebelian alat-alat baru, dan juga perbaikan alat-alat yang ada untuk mempersiapkan diri. Dukungan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan Republik Indonesia ini semakin mengobarkan semangat PT PAL dalam mewujudkan industri pertahanan yang mandiri dan memperkuat komitmen terhadap pertahanan maritim Indonesia dalam menghadapi tantangan setiap perubahan politik global, sehingga kedepannya Indonesia akan mempunyai kekuatan maritim yang diperhitungkan di kancah internasional.