Melangkah maju dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD), PT PAL Indonesia mengukuhkan komitmen dalam penguasaan teknologi pertahanan, dan mengambil peran kunci dalam industri manufaktur pertahanan maritim. Komitmen tersebut turut disampaikan CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, di berbagai kesempatan, khususnya pada kunjungan kerja Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada Senin (29/01).
Tak hanya itu, dalam beberapa kesempatan diskusi dengan awak media, Kaharuddin Djenod juga merincikan langkah-langkah perubahan yang telah dilakukan dan akan terus dikembangkan, demi menunjang kedaulatan Indonesia dari peran industri maritim dan pertahanan nasional.
CEO Kaharuddin Djenod menyoroti, “Pencapaian PT PAL menuju Indonesia Emas 2045 membutuhkan industri maritim dan pertahanan yang terbaik di kelasnya, serta menjadi kunci bagi kebangkitan peradaban negara.”
Pemerintah Indonesia optimistis dalam mencapai kemandirian, mengacu pada prinsip “begin at the end, end at the beginning.” Dalam hal ini, PT PAL Indonesia menegaskan peran Sumber Daya Manusia (SDM) lokal sebagai pondasi utama penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), guna mempercepat pencapaian peningkatan daya saing dan kemandirian nasional.
Setelah sukses dengan pembangunan Kapal Selam KRI Alugoro-405 melalui kerja sama dengan mitra asal Korea Selatan, PT PAL kini fokus pada proyek pembangunan kapal Frigate Merah Putih, mencapai setengah tahap perjalanan dengan total 161
blok. Hal ini sebagai wujud peningkatan dalam pencapaian kemandirian pertahanan, menggarisbawahi komitmen PT PAL pada pembangunan pertahanan dalam negeri. “Dalam proyek ini, PT PAL fokus pada platform/body kapal perang, manuver, kecepatan tinggi, dan kemampuan melawan ranjau laut menjadi simbol komitmen PT PAL” ucap Djenod.
Pada kesempatan tersebut, Kaharuddin Djenod turut menyampaikan sejumlah proyek yang tengah berjalan di PT PAL. Lewat inovasinya, PT PAL berhasil membangun 2 (dua) unit pembangkit listrik terapung atau Barge Mounted Power Plant (BMPP) bersama dengan PT PLN Indonesia Power. PT PAL menunjukkan bahwa Indonesia mampu secara mandiri memproduksi pembangkit listrik terapung dan sebagai jawaban atas ketergantungan sewa pembangkit listrik terapung milik Turki untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia Timur. Wujud sinergi BUMN ini menjadi langkah nyata, efisien dan bermanfaat bagi masyarakat.
CEO Kaharuddin Djenod menyoroti bahwa “Industri ini dianggap sebagai kunci bagi kebangkitan peradaban negara, menciptakan pondasi kuat bagi perkembangan teknologi yang lebih beragam”.
Tak hanya itu, prestasi yang diraih PT PAL selaras dengan besarnya dukungan Presiden RI Joko Widodo bersama jajaran Menteri kabinet Indonesia Maju dalam mempromosikan PT PAL di kancah Internasional sehingga PT PAL mampu melebarkan layar dengan mengekspor sejumlah kapal perang jenis Landing Platform Dock ke Asean hingga Timur Tengah. Produk jenis Landing Platform Dock (LPD) yang terus dikembangkan sesuai kebutuhan pengguna, yakni lengkap dengan persenjataan sebagai bentuk peningkatan kemampuan SDM lewat inovasi produk pertahanan.
Sebagai lead integrator, PT PAL turut berperan meningkatkan kapabilitas SDM, mendorong pemerataan kemampuan penguasaan teknologi pertahanan bagi insinyur dalam negeri melalui kerja sama dengan mitra global, dalam bentuk Transfer of Technology (ToT) dan Transfer of Knowledge (ToK) guna mendukung industri pertahanan dalam negeri dan mencapai penguasaan teknologi secara utuh.
Djenod menyatakan, “Kami berkomitmen menjadi pionir dalam kemandirian teknologi pertahanan. Melalui transformasi digital dan produk berkualitas, PT PAL siap menjadi kontributor utama mencapai visi Indonesia Emas 2045.”
Sejalan dengan tujuan tersebut, PT PAL menjalankan transformasi digital melalui IM4, sebagai fondasi untuk merubah budaya kerja, menciptakan lingkungan yang lebih disiplin serta mendukung efektivitas kerja yang semakin optimal.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.