Berkolaborasi dengan Gallagher Re, Indonesia Re telah melaksanakan Business Interuption Workshop dengan tema “Grasping the Concept of Business Interuption Coverage Alongside Material Damager”.
Dilaksanakan di Bogor, pada hari Senin- Selasa, 29- 30 April 2024, acara ini dibuka oleh Bapak Irsyam Fasya, Kepala Divisi Non-Life Underwriting Indonesia Re dan Ibu Linda Purnama Executive Director Gallagher Re dengan mengundang peserta mitra bisnis Indonesia Re khususnya pada dengan appetite business property dan engineering. Pembicara utama workshop ini adalah Pooba Mahalingam, Regional Risk Consultant Singapura menyampaikan Property Material Damage oleh dan Sarah Chick, Manager di MDD Forensic Accountants Singapura menyampaikan Business Interruption serta Case Study Discussion. Kegiatan juga diselingi sesi sharing dari Bp Khristian Marpaung, IBS Re.
Asuransi harta benda (property/fire) memberikan proteksi terhadap kerugian material damage terhadap objek yang dipertanggungkan, dimana juga memberikan ganti rugi terhadap kerugian gangguan bisnis yang terjadi dari kerusakan property terkait. Indonesia menghadapi tantangan di Asuransi Fire / Property yang semakin tinggi dimana salah satunya terjadi peningkatan klaim dan besarnya nilai loss yang timbul dari business interruption, serta belum adanya expertise dalam hal ini, sehingga perlu adanya pemahaman terkait hal itu dalam pengelolaan bisnis Asuransi Property & Engineering.
Day 2 Kegiatan Workshop diawali dengan pembahasan Case Study oleh Sarah Chick, Manager di MDD Forensic Accountants Singapura dan Pooba Mahalingam, Regional Risk Consultant Singapura. Sharing session juga dilengkapi oleh sesi pembahasan BI Claim oleh Fahrizal Eka, General Claim Dept Head Indonesia Re dan Jesse Nasution dari Underwriting Center & Risk Engineering Dept. Head Indonesia Re. Indonesia Re mengapresiasi antusiasme peserta dalam mengikuti Workshop dan berdiskusi selama kegiatan berlangsung.
Turut hadir Kepala Divisi Pengadaan & TI Head Office, Bambang Tri Anggono bersama jajarannya serta Kepala Bagian Pengadaan & TI Regional 3, Sunhaji. Disamping itu juga dihadiri perwakilan dari operasional tanaman karet dan tebu selaku Business Process Owner (BPO).