InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali membuka program Mandalika Child Learning Center (CLC) pada Sabtu, (11/5) , sebagai inisiatif edukatif oleh Yayasan Gugah Nurani Indonesia, lembaga pembangunan non-pemerintah yang bekerja berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam pemenuhan hak anak dalam bentuk sarana belajar ramah anak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Program ini merupakan komitmen ITDC melalui TJSL untuk meningkatkan pendidikan bagi pedagang asongan anak-anak di area Bazaar Mandalika dan Kuta Beach Park. Program diawali dengan penilaian calon peserta dan diskusi kelompok terfokus (FGD) yang melibatkan pedagang asongan anak-anak. FGD ini diinisiasi oleh Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) berkolaborasi dengan Relawan Sahabat Anak Mataram sebagai fasilitator. Sebelumnya, Mandalika CLC telah dibuka pada 12 Oktober 2023.
General Manager The Mandalika Wahyu M. Nugroho, “Mandalika Child Learning Center bertujuan untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang ramah anak di KEK Mandalika dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan hak anak terhadap pendidikan. Ini adalah upaya agar anak-anak tidak hanya fokus pada perdagangan, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang.”
Program Mandalika CLC menawarkan berbagai fasilitas, termasuk buku-buku, permainan edukatif, serta ruang belajar dan bermain secara gratis. Rata-rata, 15 hingga 20 anak berkunjung ke Mandalika CLC setiap harinya, mulai dari usia TK hingga SD. Anak-anak ini sebagian besar berasal dari desa-desa penyangga sekitar Mandalika dan juga pedagang asongan anak-anak.
Setiap hari Rabu, Sabtu, dan Minggu, Mandalika CLC mengadakan kelas bahasa Inggris gratis yang diajar oleh Ibu Susi, seorang guru bahasa Inggris dari SMKN 3 Pujut yang berasal dari Dusun Gerupuk, Desa Sengkol. Ibu Susi, dengan semangat voluntarismenya, berperan besar dalam mengajar anak-anak di Mandalika CLC.
“Pada bulan Juni mendatang, Mandalika CLC berencana menambah kelas gratis, meskipun jadwal pasti masih menunggu ketersediaan waktu dari para volunteer pengajar. Selain itu, beberapa NGO lokal yang akan terlibat sebagai volunteer pengajar antara lain Saras Alus, Gawah Bonga Foundation, Eco School Nusantara, Bekebon by Bakti Boemi, dan Pelita Lombok Foundation. Materi yang akan diajarkan mencakup bahasa Prancis, ekoliterasi, kreativitas keterampilan hidup, dan perlindungan anak.” Lanjut Wahyu.
Mandalika CLC dibuka setiap hari, kecuali hari Senin, dari pukul 14.00 hingga 17.00 WITA. Ini memberikan kesempatan yang cukup luas bagi anak-anak untuk memanfaatkan fasilitas dan mengikuti program-program yang disediakan.
“Dengan adanya Mandalika CLC, anak-anak di kawasan Mandalika kini memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang mendukung tumbuh kembang mereka. Program ini tidak hanya memberikan sarana belajar, tetapi juga mengajarkan nilai pentingnya pendidikan dalam kehidupan mereka. Harapannya, Mandalika CLC ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dan masyarakat di sekitar The Mandalika.” Tutup Wahyu.