PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya, PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), menggelar acara seremonial penyaluran Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk masyarakat di wilayah operasional Jalan Tol Jogja-Solo pada Kamis (01/08). Acara ini ditandai dengan penyerahan bantuan sekitar 2.000 liter pupuk cair selama satu tahun (empat kali masa tanam), 200 kg biodekomposer, 4 mesin pencacah limbah pertanian dan satu unit drone untuk pemberian pupuk kepada warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Bantuan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan untuk pemberian pupuk yang efektif dan efisien serta pemanfaatan kembali sampah sisa hasil panen menjadi pupuk organik.
Turut hadir Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga Bagus Cahya A.B., Direktur Utama PT JMJ Rudy Hardiansyah, Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen AJ Dwi Winarsa, Direktur Teknik PT JMJ Pristi Wahyono, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, Assistant Vice President Pengelolaan Shared Value PT Pupuk Indonesia Yasser Arafat, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Retna Nawangtari dan Sie Pemerintahan Kecamatan Banyudono Edi Purnomo, serta Kepala Desa dan para warga Desa Kuwiran.
Dalam sambutannya, Direktur Human Capital & Transformasi Bagus Cahya A.B. menyampaikan bahwa program Modernisasi Pertanian ini merupakan inisiatif Jasa Marga dan PT JMJ yang berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam hal penyediaan pupuk organik cair, bio dekomposer dan sosialisasi terkait modernisasi pertanian. Program TJSL ini sesuai dengan pilar sosial Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 2 (tanpa kelaparan) yang bertujuan menjamin sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan menerapkan praktek pertanian tangguh yang meningkatkan produksi dan produktivitas.
“Program TJSL ini untuk menjawab kebutuhan kelompok tani di sekitar area konstruksi Jalan Tol Jogja-Solo dalam mendapatkan kebutuhan pupuk cair untuk pertanian. Kami berharap melalui sosialisasi dan peningkatan wawasan kepada kelompok petani terkait modernisasi pertanian dan pengolahan sisa hasil limbah pertanian menjadi pupuk organik, dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian di Desa Kuwiran,” ujar Bagus.
Bagus juga menyampaikan, program TJSL ini berbasis Creating Shared Value (CSV) difokuskan di jalan tol yang sedang dalam tahap konstruksi. Program ini juga merupakan bagian dari tahap awal Perusahaan dalam memperkenalkan adanya jalan tol baru kepada masyarakat dan memahami kebutuhan masyarakat terdampak lokasi proyek konstruksi yang setiap daerahnya memiliki permasalahan dan kebutuhan sosial yang berbeda-beda.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PT JMJ Rudy Hardiansyah mengatakan bahwa PT JMJ akan terus berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif serupa di masa depan dan berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar koridor Jalan Tol Jogja-Solo.
“Kegiatan ini merupakan komitmen kami untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan sekitar koridor Jalan Tol Jogja-Solo dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Nantinya kami harap dengan adanya Jalan Tol Jogja-Solo dapat membantu meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas di pulau Jawa. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara Perusahaan dan masyarakat sekitar,” ucap Rudy.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, Retna Nawangtari, menyampaikan terima kasih kepada Jasa Marga, PT JMJ, dan PT Pupuk Indonesia atas perhatian dan dukungan kepada pertanian di Desa Kuwiran.
“Mewakili segenap warga maupun kelompok tani Desa Kuwiran, saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sekalian yang membantu jalannya program TJSL terkait modernisasi pertanian ini. Kami berharap program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh warga dan kelompok tani Desa Kuwiran, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta mendorong minat para pemuda di Desa Kuwiran untuk terjun di bidang pertanian,” terang Retna.
Pelaksanaan program modernisasi pertanian ini berlangsung selama dua hari, pada hari kedua akan berlangsung kegiatan Pelatihan & Workshop Pengolahan Sampah Hasil Panen yang akan diisi oleh Narasumber dari Dosen Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Anggun Rahmada. Jasa Marga, PT JMJ dan PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini dengan memberikan bantuan pupuk cair selama kurang lebih 1 tahun kepada kelompok tani Desa Kuwiran dan melakukan pendampingan penggunaan drone selama 1,5 bulan.
Dengan semangat kolaborasi dari berbagai pihak, Jasa Marga yakin bahwa program TJSL Modernisasi Pertanian ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih lestari dan mendukung kesejahteraan daerah setempat. Ke depannya, Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar koridor jalan tol Jasa Marga Group.
Sebelumnya Jasa Marga juga telah merealisasikan program TJSL berbasis CSV di proyek jalan tol Jasa Marga lainnya yaitu program Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) untuk masyarakat di sekitar proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.