Bio Farma menerima Kunjungan Kerja dari Dewan Ketahanan Nasional (WANTANNAS) yang dipimpin Sekretaris Jenderal Wantannas, Laksdya T. S. N. B. Hutabarat beserta rombongan. Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka meningkatkan Resiliensi dan Kesinambungan Percepatan Kemandirian Bahan Baku Obat dan Vaksin. Rombongan diterima langsung oleh Wakil Direktur Utama Bio Farma Group, Soleh Ayubi, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma Group, Sri Harsi Teteki serta jajaran direksi entitas Holding BUMN Farmasi Bio Farma Group.
Pada kesempatan ini, Rombongan WANTANNAS mendapatkan pemaparan terkait situasi terkini dan strategi Bio Farma Group dalam menjaga ketersediaan produk farmasi, serta melakukan kunjungan pada fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Bio Farma di Kantor Pusat Bandung.
Laksdya T. S. N. B. Hutabarat menyampaikan bahwa saat ini Indonesia mengalami over-reliance terhadap bahan baku obat yang diimpor dari China dan India.
“Banyak negara di dunia saat ini mengalami ketergantungan atau over-reliance pada bahan baku obat yang diimpor dari China dan India. Tidak terkecuali Indonesia. Jika pasokan tersebut terganggu, maka industri farmasi dalam negeri pun tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi isu tersebut, sehingga diperlukan langkah untuk bisa mandiri. Tidak mudah untuk mencapainya, dan butuh kerjasama dari banyak pihak, namun terus harus diupayakan.” Papar Hutabarat.
Lebih lanjut lagi, Hutabarat memaparkan bahwa rencana kedepannya, WANTANNAS bersama seluruh instansi terkait termasuk Holding BUMN Farmasi Bio Farma Group akan bekerjasama untuk mengatasi kekurangan tersebut.
“Yang perlu diutamakan saat ini adalah urgensinya untuk kesehatan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik antara Pemerintah dan pelaku usaha, kemudian secara bertahap menuju kemandirian.” tambah Hutabarat.
Wakil Direktur Utama Bio Farma Group, Soleh Ayubi menyampaikan dalam sambutannya, bahwa ketahanan kesehatan nasional merupakan aspek vital dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
“Saat ini kita sudah beralih dari situasi pandemi Covid-19, namun kita masih harus menghadapi penyakit-penyakit lainnya yang merebak di Indonesia, seperti penyakit TB dimana Indonesia menduduki peringkat ke-2 tertinggi dan peningkatan penderita diabetes sebanyak 6 kali lipat dari jumlah tahun lalu. Untuk menghadapi Indonesia Emas 2045, maka sudah menjadi prioritas bagi kita semua untuk menjaga ketahanan kesehatan generasi saat ini.” kata Soleh.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma Group, Sri Harsi Teteki menyampaikan apresiasi atas inisiatif negara dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional dengan melibatkan industri farmasi dalam negeri, khususnya BUMN.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya pada pemerintah RI, yang pada kesempatan ini diwakili oleh WANTANNAS. Kami berharap dengan adanya koordinasi yang baik antara Bio Farma Group dan seluruh stakeholder, kami dapat senantiasa memenuhi kebutuhan ketahanan kesehatan nasional.” Ungkap Sri.