Kendaraan taktis Maung produksi PT Pindad yang diinisiasi Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto digunakan untuk menjadi kendaraan mobilisasi Paus Fransiskus di Indonesia pada perhelatan Kunjungan Keagamaan pada 3 – 6 September 2024, terutama saat pelaksanaan Misa Kudus di Gelora Bung Karno. Kendaraan tersebut kemudian diberi nama Maung MV3 Pope Mobile.
Adapun kendaraan Maung MV3 varian Tangguh yang digunakan telah dimodifikasi dengan penambahan fitur tangga lipat untuk mengakses panggung. Dilengkapi kursi utama di bagian belakang kendaraan, sunroof pada kabin pengemudi, rear step untuk penjaga Paus, roof protector antisipasi hujan, dan kursi belakang yang dapat dilipat untuk asisten Paus.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada press conference Selasa, 3 September 2024 menyambut hangat kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia serta menyampaikan komitmen yang sama antara Indonesia dan Vatikan.
“Saya atas nama rakyat Indonesia menyambut hangat dan berterimakasih atas kunjungan yang teramat mulia Paus Fransiskus ke Indonesia. Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama memupuk perdamaian dan persaudaraan, serta menjamin kesejahteraan bagi umat manusia. selama 4 hari kunjungan beliau, Sri Paus akan melakukan pertemuan kenegaraan, pertemuan diplomatik dengan wakil-wakil masyarakat, pertemuan dengan tokoh lintas agama di masjid Istiqlal, serta Misa Kudus,” ujar Joko Widodo.
Peran Prabowo Subianto terhadap terwujudnya kendaraan taktis Maung berawal saat bertugas sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju. Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Pindad mengenai ide pembuatan kendaraan taktis 4×4 yang kemudian dinamai ‘Maung’. Setelah generasi pertama Maung lahir, Prabowo Subianto mengarahkan agar disiapkan beragam inovasi dan perbaikan hingga akhirnya Pindad meluncurkan generasi ketiga (MV3) yang memiliki kelebihan dari ketangguhan body kendaraan yang dapat bermanuver di berbagai medan ekstrem. MV3 varian Tangguh ini juga yang kemudian dimodifikasi untuk mendukung kebutuhan mobilisasi Paus Fransiskus saat Misa Akbar di Indonesia.
Setelah mengunjungi Indonesia, Perjalanan Keagamaan Paus Fransiskus ini akan dilakukan di tiga negara lainnya antara lain, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura. Kunjungan ini akan menjadi momen bersejarah dan sangat dinantikan oleh umat Katolik khususnya di Indonesia. Adapun kunjungan Paus ke Indonesia sebelumnya yaitu Paus Paulus VI pada 3 – 4 Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 8 – 12 Oktober 1989.