PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) meyakini kinerja kredit perbankan masih membaik hingga akhir 2025, di tengah kondisi konsumsi yang melemah, investasi swasta dan BUMN yang belum pulih, serta tekanan fiskal.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando menyampaikan bahwa perseroan masih realistis melihat prospek pertumbuhan kredit hingga akhir 2025. Hal tersebut tercermin dari capaian kinerja kredit dan laba bersih BBTN yang positif pada paruh pertama 2025.
“BTN masih realistis mencatat pertumbuhan kredit hingga akhir 2025. Hal ini dilihat dari semester I/2025, kredit BTN tumbuh 6,8% [year on year/YoY] dan laba bersih naik 13,6%, ditopang penyaluran KPR subsidi,” kata Ramon kepada Bisnis, Selasa (2/9/2025).
Untuk sektor perbankan, termasuk BTN, Ramon menilai bahwa optimisme terhadap kinerja sektor ini tetap ada lantaran dorongan Program KPR subsidi.
Apalagi, lanjut dia, pemerintah telah menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit, dengan 220.000 unit di antaranya dialokasikan untuk BTN.
Dengan ketersediaan kuota FLPP ini, Ramon mengharapkan masyarakat dapat mengajukan KPR Subsidi ke BTN sehingga hasilnya akan terefleksi ke dalam pertumbuhan kredit BTN secara keseluruhan.
Pada paruh pertama 2025, bank pelat merah itu tercatat membukukan laba konsolidasi sebesar Rp1,70 triliun atau naik 13,54% (YoY), dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,50 triliun.
Dikutip dari laporan kinerja perseroan, BBTN membukukan pendapatan bunga sebesar Rp18,50 triliun pada semester I/2025 atau tumbuh 23,54% (YoY) dari sebelumnya Rp14,97 triliun pada semester I/2024. Beban bunga tercatat naik 2,28% (YoY), dari Rp8,94 triliun menjadi Rp9,15 triliun pada paruh pertama 2025.
Dengan realisasi tersebut, pendapatan bunga bersih BBTN pada semester I/2025 meningkat signifikan 55,13% (YoY) menjadi Rp9,34 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,02 triliun.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BBTN pada semester I/2025 mencapai Rp327,64 triliun, tumbuh 5,46% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp310,65 triliun.
Pada saat yang sama, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BTN meningkat 11,22% (YoY) menjadi Rp406,38 triliun pada semester I/2025, dari sebelumnya Rp365,38 triliun. Baik simpanan giro, tabungan, maupun deposito tumbuh pada paruh pertama 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Perinciannya, giru tumbuh 5,27% (YoY) menjadi Rp155,28 triliun, tabungan tumbuh 6,53% (YoY) menjadi Rp44,43 triliun, dan deposito tumbuh signifikan yakni 17,30% (YoY) menjadi Rp206,65 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















