PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo subholding PTPN III (Persero) mendorong masyarakat berpartisipasi menyelamatkan lingkungan melalui pembelian kredit karbon sebagai langkah konkret mendukung keberlanjutan dan upaya mitigasi perubahan iklim.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan pihaknya menawarkan skema pembelian kredit karbon dengan harga mulai Rp150.000 per ton dan membuka peluang masyarakat berkontribusi aktif dalam pengurangan emisi gas rumah kaca secara berkelanjutan.
“Dana dari pembelian kredit karbon digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, misalnya pemanfaatan limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME) menjadi biogas,” ujarnya dilansir Antara, Selasa (2/9/2025).
Adapun kredit karbon merupakan sertifikat yang mewakili pengurangan emisi gas rumah kaca. Satu kredit setara dengan satu ton karbon dioksida (CO2) yang berhasil dicegah masuk ke atmosfer. Program tersebut dirancang agar partisipasi tidak hanya datang dari korporasi tetapi juga individu.
“Kami ingin menghadirkan cara yang mudah dan terjangkau bagi semua kalangan untuk terlibat dalam aksi nyata mengurangi emisi karbon,” katanya.
Dia menuturkan berbagai aktivitas dapat menghasilkan karbon seperti berkendara, penggunaan AC, mesin cuci, hingga pemakaian telepon seluler. Operasional tambang, pabrik, pelabuhan, bandara hingga kereta juga menghasilkan karbon tersendiri.
Karbon tersebut dalam jumlah yang sangat besar menjadi sumber emisi gas rumah kaca dan menimbulkan banyak efek negatif bagi bumi. Utamanya terkait perubahan iklim ekstrem akibat peningkatan suhu.
Oleh karena itu, pemerintah melalui IDX Carbon telah memfasilitasi perdagangan unit karbon. Salah satunya dalam bentuk kredit karbon. Hal tersebut dilakukan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
“Melalui Pabrik Kelapa Sawit Lubuk Dalam, Riau, yang mengolah limbah cair sawit menjadi biogas untuk co-firing, perusahaan telah memiliki sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca yang dapat didaftarkan di IDX Carbon,” ucapnya.
Menurutnya, inisiatif itu sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emission pada 2060. Skema itu akan mengurangi emisi sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru melalui perdagangan karbon. Transaksi kredit karbon PalmCo telah terverifikasi dan tercatat di Sistem Registri Nasional (SRN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penjualan dilakukan melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) sehingga proses diklaim transparan dan akuntabel.
“Setiap pembelian otomatis di-retire di sistem SRN guna menghindari perhitungan ganda,” tuturnya.
PTPN IV PalmCo sendiri menjadi perusahaan perkebunan pertama yang telah memiliki sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca (SPE GRK) serta terdaftar di IDX Carbon. Masyarakat dapat membeli mulai 1 ton hingga ratusan ton untuk dapat mendorong keterlibatan luas dalam mitigasi iklim sekaligus memberi nilai tambah dalam pengelolaan limbah dan mendukung ekonomi sirkular sektor perkebunan sawit.
Rizalmi Fitrah, Seorang Pembeli Karbon, tertarik pada program itu karena harga terjangkau, yang awalnya dianggap hanya untuk perusahaan besar, namun ternyata individu juga bisa berkontribusi menjaga lingkungan secara nyata dan berkelanjutan.
“Rasanya menyenangkan bisa ambil bagian dalam program yang berdampak positif,” kata Fitrah.
Sumber Bisnis, edit koranbumn













