Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mengevaluasi rencana penghapusan kontribusi APBN di proyek KPBU jalan tol.
Terlebih, pemerintah sendiri berencana untuk melelang 19 proyek jalan tol baru tahun depan dengan total nilai investasi mencapai Rp408,68 triliun.
“Ya intinya kita evaluasi diupayakan tanpa dukungan konstruksi [dari APBN]. Nanti kalau misalkan tetap butuh dukungan konstruksi ya kita laporkan ke Pak Menteri saja ya,” kata Rachman saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Kamis (11/9/2025).
Dia menyebut, apabila ditemukan proyek yang masih sangat memerlukan dukungan konstruksi pemerintah, maka kucuran APBN masih akan diusahakan.
“Kalau upaya dukungan konstruksi sangat urgent ya mau gak mau [tetap dikucurkan APBN],” jelasnya singkat.
Adapun, 19 proyek jalan tol yang akan dilelang pemerintah itu terdiri dari tujuh proyek prakarsa pemerintah (solicited), yakni Jalan Tol Bandung Intra Urban (BIUTR), Jalan Tol Pejagan – Cilacap, Jalan Tol Tuban – Babat – Lamongan – Gresik, Jalan Tol Malang – Kepanjen, Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya, Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi, dan Jalan Tol Bandar Udara Supadio – Pelabuhan Kijing.
Selanjutnya, terdapat 7 proyek jalan tol non-prakarsa pemerintah atau unsolicited di antaranya, Jalan Tol Pluit Bandara, Jalan Tol Cikunir – Karawaci Elevated, Jalan Tol Semanan – Balaraja, Harbour Toll Road, Jalan Tol Vitung – Serpong, Jalan Tol Caringin – CIsarua, Dan Jalan Tol Akses Patimban Extend.
Terakhir, pemerintah juga akan melelang 5 proyek jalan tol penugasane. Yakni Jalan Tol Parapat – Kisaran, Jalan Tol Dumai – SImpang SIgandal – Rantau Parapat, Jalan Tol Pelabuhan Panjang – Lematang, Jalan Tol Rengat – Jc Pekanbaru, dan Jalan Tol Jambi – Rengat.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















