Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berharap masih dapat membagikan dividen dengan payout ratio tinggi untuk tahun buku 2025, di tengah harga batu bara yang tertekan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Una Lindasari mengatakan saat ini, perseroan berharap harga batu bara bisa lebih tinggi lagi. Hal ini agar profit PTBA tetap terjaga dan bisa kembali membagikan dividen dengan rasio yang besar.
“Kita sama-sama berdoa saja, mudah-mudahan harga batu bara lebih tinggi lagi, supaya profit kami tetap terjaga. Kami akan berusaha supaya tidak mengecewakan,” ujar Una, dalam public expose live, Kamis (11/9/2025).
Una melanjutkan, PTBA saat ini tetap akan fokus untuk mengefisienkan biaya, karena hal tersebut yang paling bisa dikontrol oleh perseroan. Menurutnya, PTBA akan melakukan negosiasi biaya jasa penambangan dan kontraktor di luar jasa penambangan.
Selain itu, kata dia, efisiensi dari penjualan dan biaya administrasi umum juga dilakukan oleh PTBA.
“Itu akan terus berjalan sampai tahun depan. Itu akan menjadi cara kami bekerja mulai tahun depan,” kata Una.
Sebagai informasi, apabila melihat data historisnya, besaran dividen PTBA tercatat naik dan turun sejak tahun 2020.
Meski naik turun, PTBA acapkali membagikan dividen jumbo dengan yield tinggi setiap tahunnya. Bahkan, untuk dividen tahun buku 2022, PTBA pernah membagikan dividen hingga 100% dari laba bersih perusahaan.
Adapun pada tahun buku 2024, PTBA tercatat membagikan dividen jumbo sebesar Rp3,82 triliun atau setara Rp332,43 per saham ke pemegang sahamnya. Rasio dividen ini setara dengan 75% dari laba bersih PTBA tahun buku 2024.
Lalu pada tahun buku 2023, dividen PTBA mencapai Rp4,57 triliun atau Rp397,712 per saham. Jumlah itu setara dengan 75% dari laba bersih PTBA pada 2023 yang mencapai Rp6,1 triliun.
Sementara itu, pada kinerja tahun buku 2022, emiten pelat merah ini membagikan dividen sebesar 100% dari laba bersih perseroan yang mencapai Rp12,6 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















