Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengupas peluang ekspor di hadapan ratusan mahasiswa Telkom University.
Dalam gelaran bertajuk Indonesia Eximbank Goes to Campus, para mahasiswa dipaparkan bagaimana kontribusi ekspor terhadap perekonomian Indonesia.
Selain itu, para generasi muda ini juga dikenalkan dengan pelbagai potensi ekspor serta negara mana saja yang menjadi ceruk ekspor produk domestik tanah air.
Economist Junior Specialist Indonesia Eximbank Institute Romadhon Falaqh dalam paparannya menjelaskan bagaimana peluang dan tantangan ekspor Indonesia.
“Saat ini tantangan ekonomi kita adalah masih tergantungnya ekspor kita dengan negara-negara tradisional ekspor kita, seperti USA dan Eropa. Tapi kita harus menghadapi kebijakan Trump yang sering kali menghambat ekspor,” ungkap dia dalam talkshow bertema Meretas Jalan Ekspor: Peluang dan Tantangan Enterpreneur Muda di Pasar Global di Kampus Telkom University, Rabu (22/10/2025).
Ia menjelaskan, saat ini ada sejumlah potensi ekspor produk domestik Indonesia yang menjadi penyumbang devisa negara. Seperti tekstil, makanan dan minuman, furniture dan kopi.
“Kopi ini menjadi salah satu komoditas ekspor yang berpotensi akan terus naik permintaannya,” ungkapnya.
Namun meski demikian, ada tantangan yang harus dihadapi untuk komoditas-komoditas tersebut. Beberapa di antaranya yakni The European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang merupakan aturan terbaru Uni Eropa yang bertujuan mengurangi deforestasi akibat konsumsi komoditas global.
Ada juga kurang kompetitifnya harga yang masih menjadi kendala, standarisasi produk, tarif AS juga produksitivitas yang rendah.
Meski demikian, ia mengatakan Indonesia masih memiliki potensi untuk terus melakukan eksportasi produk domestik untuk memperkuat posisi rupiah.
“Kita ditugaskan secara spesifik oleh Kementerian Keuangan untuk membantu, mengembangkan dan mencari pelaku UMKM yang memiliki potensi untuk ekspor,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Analis Kebijakan Ahli Muda Dir. Strategi Stabilisasi Ekonomi, Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Alfan Mansyur menjelaskan ekspor menjadi salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Selain bisa menambah cadangan devisa, sektor ekspor bisa membuka banyak lapangan pekerjaan,” jelasnya.
Dari segi pejak, pihaknya juga mendukung penuh aktivitas ekspor dengan kebijakan pengurangan pajak hingga 0% untuk menunjang kuantitas ekspor.
“Ada Kawasan berikat dan Kawasan Ekonomi Khusus, itu kawasan yang dikhususkan untuk produksi ekspor, kita bebaskan bea ekspor hingga 0%,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















